Selasa, 05 Juli 2011

mimpi dan suaraku

ketika seseorang yang kamu kasihi.. cintai,,, dan dia berjanji tidak akan lagi pernah meninggalkanmu tiba-tiba pergi meninggalkan mu untuk selamanya... disaat kamu dan dia akhirnya bisa mengecap kebahagian..

aku tau dibajingan,, aku tau dipecinta perempuan, dihanya memikirkan dirinya sendiri. tapi ketika dia menyatakan perasaanya kepada ku hatiku bergetar dan jantungku berdegup kencang seakan dia yang penuh kekurangan ditakdirkan hanya untukku. tapi aku tau disaat dia menjalin hubungan dengan wanita lain dia dengan santai  menyatakan kalau dia menyukai ku yang apa adanya. aku yang seorang wanita yang emang kekurangan kasih sayang tidak memikirkan ucapkan nya. tapi aku yakin hatiku bergetar hanya kepadanya, dengan seenaknya menjawab kalau abang menyukai aa abang mau nunggu aa dan nyatakan perasaan abang ketika ulang tahun aa ke20 yang bertepatan tanggal 29 februari 2012 yaitu 2 tahun lagi, dia menyanggupinnya. dia akan menungguku dan aku membebaskan apapun yang dilakukannya asalkan, ketika saat itu tiba dia masih suka dan mencintaiku maka dia akan langsung melamarku didepan mamaku.

waktu berlalu ternyata aku tidak dapat menepati janjiku aku jadian dengannya tapi akhirnya dia menghianatiku dengan mengatakan lebih baik kita kembali ke komitmen awal kita. aku merasakan betapa sakitnya diputusin oleh orang yang benar2 kita cintai aku pasrah saja dengan semuanya disaat ulang tahunku yang ke 19 aku diputisin org yang aku kenal tidak pernah menjalin hubungan lebih lama, tapi kini aku tau bahwa cinta hanya permainan saja.

aku hidup bagakan mainan  selama setahun ini sampai pada akhirnya aku ingat janji yang aku ucapkan sendiri aku pulang pada tanggal 28 februari 2012 aku menunggu dirumah apa benar dia akan datang menemuiku dan melamarku, aku menunggu dan terus menunggu hingga akhirnya hari itu aku memutuskan untuk menghilangkan semua angan dan asaku kepadanya. aku pergi jalan esok harinya aku pulang sudah sore disaat aku pulang aku melihat sebuah mobil berhenti didepan rumahku. aku pikir hanya pembeli, tetapi begitu aku sampai aku melihat kalau ternyata itu adalah dia, mamapun ada dan duduk terdiam. "ada apa ma?" aku bertanya kepada mama yang duduk terdiam."aa kenal dia, dia datang untuk melamar aa?" mama membuka pembicaraan."kenapaa baru datang apa belum puas nyakitin aa, sekarang abang datang membawa janji palsu yang gak akan pernah abang tepati" emosiku membludak mengingat apa yang telah dilakukannya kepadaku membuat aku seperti orang gila, kehilangan arah dan tujuan hidupku.

"abang dtang untuk menetapi janji aa dan abang, abang serius dan abang gak mau lagi menunggu kalau bisa hari ini juga abang mau aa jadi milik abang"  begitu tulus kata yang terucap dari bibirnya membuatku mengiyakan lamarannya, dan mama pun tampak terkejut."jadi benar aa mau nikah sekarang juga?" "iya ma aa udah janji kalau abang masih menaruh cinta kepada aa, aa akan menerima lamarannya" "maafin aska ma, aska emang bajingan tapi aska betul2 mencintai aa dan mau aa jadi istri aska. aska udah ngomong sama orang tua aska, mereka setuju dan aska hany meminta restu mama untuk menikahkan anak mama sama aska" "apa sekarang juga? "mama menjawab."tentu karena aska dan aa udah menunggu terlalu lama dan aska pun sudah bosan main2".'tapi aa masih kuliah apa kamu sanggup menanggung biaya hidup dan kuliahnya?" "tentu ma, apa lagi yang membawa aska kesini kalau bukan karena kepercayaan diri karena aska udah bisa menanggung hidup anak mama". begitu lama aska menyakini mama kalau dia sudah siap, hingga akhirnya mama luluh dan meng iyakan, tapi apaa setidaknya menunggu orang tuamu datang kemari, atau kalau tidak kalian bertunangan dulu sampai nanti aa selesai kuliah mnimal siap ujian skripsi baru kalian menikah."tidak bisa ma, karena kalau menunggu itu aska takut aa akan mencintai orang lain dan orang lain akan memiliki aa" aku yang mendengar tertegub dab berfikir dari mana bang aska mendapat keberanian itu dan menjawab dengan penuh kepercayaan diri. akhirnya mama merestui kini mama menelpon papa ku yang ada disumbar memberitahukan kalau aku akan menikah besok, kalau dia mau menjadi waliku dia datang sekarang juga tapi kalau dia tidak datang abang ku yang akan menjadi wali nikahku.

aku senang akhirnya aku bisa menepati janjiku, dan aku akan hidup bersama orang yang kucintai dan mencintaiku. pernikahan selesai dan akupun akhirnya diboyog bg aska kerumahnya walaupun aku harus masuk kuliah seminggu lagi tapi bang aska tetap mau mengajakku kerumahnya bukan lagi sebagai temannya tapi sekarang aku sudah menjadi istrinya. aku senang sekali, tapi resepsi pernikahan kami setelah aku lulus kuliah dan bang aska harus bersabar lagi menungguku seutuhnya. kami sampai dirumah disana sudah terlihat ibu, ayah dan adek2 bang aska, aku senang disambut dengan ramah dirumah bang aska, ketika aku ingin menaruh tasku kedalam kamar adek perempuan aska, dia menarik tasku dan meletakkanya dikamarnya, kamar yang belum pernah aku masuki. aku melihat itu aku berfikir apa benar aku boleh masuk dan tidur ddalam bersama aska sementara kami belum resepsi. malamnya aku menunggu aska pulang karena dia keluar bersama teman2nya hal yang tidak pernah aku lupakan setiap dia pulang kerumah. aku ngantuk dan tanpa sadar aku menuju kamar iras adek perempuan aska. aku tidur disamping iras dan esoknya entah kenapa aku ada disamping aska tidur dikamarnya. aku bertanya kepada iras, katanya aska yang menggendongku tidur kekamar kami. aku tidak sadar karena tterlalu ngantuk.

aku menegok aska yang masih tertidur pulas sementara aku sholat subuh, selesai sholat aku medapat pelukan dari belakang aku melihat aska sudah bangun dan memeluk ku, aku menyuruhnya sholat. sementara aku merapikan tempat tidur , aku melihat sudah jam 6 dan mulai membersihkan rumah, menyuci piring kotor, jam 7 aku membuatkan sarapan nasi goreng putih, dan aku melihat semua orang sudah bangun ibu yang dari tadi melihatku, mencoba hasil nasi goreng buatan ku dan harumnya membangunkan seisi rumah. kami sarapan dengan kondisi lengkap, adek2 bang aska pergi sekolah sementara aku dan iras menyuci piring, dan aska menunggu kami selesai karena dia mau mandi.

siangnya ak membuat semur ayam, entah kenapa aku jadi rajin dan suka masak, aku membuatnya hanya sedikit karena gak tau ntah enak atau tidak jadi aku hany membuat seadanya tiba2 abil dan yoga datang mereka melihat masakkan ku ingin makan tentu saja kak meli mengambilnya dan antepun mengambil piring ikut makan dan menyuapin abil. aku senang mereka menyukai masakan ku, emang semur yang aku buat tidak pedas, ibu, ayah dan adek2 yang lain juga menyukainya antepun menambah nasinya, begitu selesai makan kami cerita2 disaat itu aska pulang dan aku sadar kalau sambal sudah tidak ada lagi dan celakanya aku lupa menyishkan buat aska, karena aku pikir tidak enak.

aku menyusul aska kekamar, abang mau makan?" "iya, apa sambal ?" "aku tersenyum hehhe" "kenapa?" "tadi sebenarnya aa sama ibu masak tapi karena semuanya ngumpul abis deh..." "jadi abang gimana dong?" "hemmm mau aa buatkan yang sebentar atau lama,?" "yakin bisa kemarin aja abang yang masak?" "insya allah" "hemmm gitu ya kalau gitu yang cepat aja. pi enak ya" "ok". kami berdua berjalan ke dapur dan aku menyalakan kompor mengambil telur perlegkapan yang lainnya aku mengocok hingga rata dan aku mengambil saus dan cabe untuk membuat isi dalamnya aku mencampurkan nasi dan beberapa rempah2 yang lain saai mingak panas aku memasukkan adonan telor dan diatas adonan aku masukkan rmpah2 dan nasi kemudian aku menutupnya dan membuatnya seperti martabak, tidak berapa lama kemudian semuanya masak, aku menyediakan diatas meja makan. kok ada dua untuk aa mana?" "aa udah makan kok tadi" "lain kali bikin sambal yang banyak ya" "iya abg" aku melihat aska makan dengan lahap dan dia terlihat sangat lapar, aku merasa bersalah karena tidak meninggalkan lauk untuknya. tapi aku senang kalau aska menyukai masakkan ku. selesai makan "gimana enak gak?" "enak bange abang belum pernah makan kayak gini, tapi dari mana aa tiba2 pandai masak" "gak kok aa kan ngekos jadi suka ber eksperimen gitu jadi lumayanlah buat anak kos."

besoknya aku diajak ante untuk membuat kue, tapi entah aku memang pandai membuat kue atau hanya menghias, aku membuat seperti black forrest dan ante tidak mau membawa itu keacara pengajia. adi aku dan ante kembali kewarung untuk membuat kue yang simpe dan enak, aku menawarkan buat kue coklat isi aja. ante menyetujui dan juga sisa coklat tadi masih ada banyak jadi kami hanya membeli tepung. kue sudah jadi dan tante mencicipinya dari dalam adonan coklat meleh keluar seperti onde2. rasa yang manis membuat ante juga gak mau membawa nya karena ntar gak cukup. padahal kami buatnya banya. aku menyarankan untuk membawa hanya sebagian dari pada ante tidak membawa apapun.

malamnyya tidak aku sangka ante mengeluarkan kue black forrest yang disimpanya didalam kulkas dan kue isi coklat kerumah dan memotongnya untuk kami. seakan hari itu ada yang berulang tahun dengan bangga ante mengatakan itu hasilnya dan aku hanya membantu sedikit. ibu danyang lainnya yang tau sifat ante hanya tertawa."abang mau?" aku menawarkan kepada aska"boleh tunggu ya aa ambil piring ma sendok. aku kebelakang mengambil piring kecil dan sendok kecil. aku menuju tempat aska sambil membawa kue. aska malah duduk disampingku sambil meletakkan kepalanya diatas pangkuan ku aku tidak menyangka kalau aska seberani ini didepan keluarganya di bermanja2 dengan ku. ynag lain hanya memaklumi perbuatan aska. "suapin kenapa a?" "ha suap" makan sendiri kenapa bang?" "yang melihat hanya tertawa dan tidak mengambil pusing.

aku baru sadar sudah seminggu aku berada dirumah aska. malam terkahirku dengan aska dirumahnya aku diajaknya keliling kampungnya. kemudia akhirnya kami sampai dirumah dan aska membawaku kekamarnya disana dia melihat aku berbaring dengan jilbab yang lengkap. kenapa a? apa masih belum boleh abang melihat rambut aa? abang hanya ingin melihat aku tersenyum dan mengambil tangan aska dan memasukkannya kedalam jilbabku. tangan aska yang menyentuh rambutku sangat lembut tampa sadar tubuh aska semakin mendekat dan sebuah ciuman mendarat dikening dan bibirku. aku tanpa sadar langsung melihat kearah aska, dan dia memeluk ku erat "dari dulu abang menginginkannya, memulk aa, mencium aa, dan akhirnya abang dapat memiliki aa seutuhnya, tapi abang akan sabar dan juga ntah sampai kapan abang bisa bersabar untuk menahan diri abang." aku melihat aska dia benar2 sayang padaku, aku membalas pelukan aska tanpa berbicara sedikitpun hingga akhirnya kami tertidur dan esoknya aku sudah harus berangkat untuk menuntut ilmu dan menyelesaikan kuliahku secepatnya.

hari2 ku kuliah gak terasa, karena aska yang kebetulan kerja dan bepergian sering mampir kepekanbaru membuatku tidak merasa kalau kami udah menikah dan melakukan hubungan jarak jauh. tapi aku dan dia seperti pacaran saja sambil menyiapkan resepsi pernikahan aku sudah mulai memilih undangan dan juga membeli baju keluarga. aku kuliah sambil memikirkan kapan semua ini selesai dan tidak terasa UAS sudah tiba tapi untungnya ujian proposalku sudah selesai jadi saat aku KKn aku bisa menulis skripsiku jadi tidak lama lagi semua impianku jadi kenyataan.

kkn telah selesai begitu masuk semester baru aku menemui dosen pembimbngku dan memperlihatkan hasil skripsiku dan dia menyuruhku untuk merevisi beberapa bagian dan besok datang lagi dengan hasil yang sudah direvisi. keesokkan harinya aku datang dan alhamdulillah skripsi ku sudah bisa untuk dujikan akupun tidak sabar untuk menempuh ujian ku. aku melakukan dengan maksimal dan hingga akhirnya dosen penguji menanyakan padaku mau dapat apa tentu saja aku menjawab A dan diapun memberikan nilai A padaku. tapi sayang aku belum bisa ujian karena daftar wisuda untuk bulan oktober sudah ditutup. aku hanya mendaftarkan hasil skripsi ke lembaga peelitian dan juga kerektorat. merek menyayangkan kenanpa aku terlambat ntuk inkut ujian. coba kalau lebih cepat sedikit maka aku bisa wisuda.

aku memberitahu aska bahwa aku tidak bisa wisuda bulan oktober, tapi aku sudah selesai ujian aska senang dan membawa ku jalan2 hingga tidak terasa jam 12 malam dan aku tidak mungkin kembali kekos. maka aska menelpon bosnya mengatakan kalau dia akan menginap diluar bersama temannya. kami mencari hotel. awalnya aku terkejut tapi aska meyakinkan ku bahwa kami suami istri jadi untuk apa takut lagian aku sudah ujian dan aku sudah menyelesaikan segala urusan ku. akupun menuruti apa yang diucapkan. begitu sampai dihotel akupun langsung masuk kekamr mandi aku deg2n karena baru pertama kali aku berduaan dengan aska tanpa ada yang mengganggu. aku keluar dari kamar mandi dan melihat askka diluar menatap jalan dengan cahaya lampu yang berkilau bak untaian mutiara. aku mendekatinya."kenapa tidak istirahat?" "abg gak caapek aa aja yg istirahat duluan" "maafin aa ya gara2 keasikkan jalan2 jadi lupa waktu dan membuat abang disini bersama aa" "bodoh gak apa2 lagi kan jarang2 kita bisa berduaan." "iya juga sih abang sama aa malah gak pernah tinggal berdua" tiba2 saja aska menghampiriku dan  memelukku dari belakang aku merasakaan detak jantung aska juga sama seperti detak jantungku yang semakin dekat. aska membalikkan tubuhku dan meletakkan kepala ku didadanya dan terdengar jelas suara yang tadi aku rasakan."dengarkan, begitu cepat detak jantung abang, gelisah dan gak tau mau buat apa, bisa saja saat ini abang melakukan sesuatu yang gak aa inginkan , tapi semua itu abang lakuin karena abang benar2 ingin aa jadi milik abang seutuhnya. aku mendongak keatas dan melihat wajah aska yang tidak tenang dan gelisah. aku membalas pelukkan aska. "gak apa2 kok, aa ngerti selama ini abang udah menahan diri untuk aa, sekarang aa udh selesai kuliah jadi gak masalah lakukan apa yang ingin abang lakukan" mendengar jawaban ku aska terkejut dan dia mengangkat kepala ku dan tiba2 saja semua duniaku berubah penuh warna dan aku berada ditaman bunga.

esok paginya aku bangun dan menyadari bahwa semuanya bukan mimpi suamiku ada disampingku, aku bangun dan askapun mengantarku pulang kekos. aku memberitahukan mama kalau aku udah selesai ujian dan sekarang aku lagi menganggur dan bari wisuda bulan 2, mama menyarankan kalau resepsi pernikahanku diadakan bulan 12 jadi mungkin bertepatan dengan ulang tahun aska. aku mengiyakan dan aku menelpon aska dan dia sangat senag ibupun begitu. dirumah ibu menyiapkan segala sesuatu untuk resepsi itu dan dirumah mama menyiapkan segalanya. sebulan menjelang pernikahan undangan sudah selesai dicetak dan akupun kerumah mama bersama aska. mama mengajak kami untuk memilih pelaminan dan baju yang akan kami kenakan. seminggu menjelang resepsi dirumah diadakan duduk ninik mamak, aku memberikan baju kepada keluargaku dan keluarga aska. aku senang akhirnya pernikahanku diumumkan kepada dunia. aku dan aska tidak bisa bertemu sebelum pesta tapi aku begitu kangen kepadanya. dua hari menjelang pesta tenda dan pelaminan telah dipasang, aku melihat kesibukkan didapur dan disuruh kembali kekamar. aku melihat nuansa hijau dan ungu didalam kamar dan kamar mandi membuat ku hanya memikirkan aska. malamnya inai sudah mulai dipasang diatas ranjangku telah ada seserahan pas pernikahan yang aku letak diatasnya.

inai yang terpasang di seluruh jari jemariku dan telapak tangan seakan menurut dan melekat dengan indah. malamnya aku tertidur cepat, kemudian HP ku berbunyi dan dari kejauhan ada suara yan mengatakan kalau.. aska mengalami kecelakaan dan nyawanya gak bisa tertolong lagi, aku yang mendengarnya langsun mengucapkan.'bohongkan,, anda bohongkan,, abang janji dia gak akan lagi pergi ninggalin aa kayak dulu" pikiranku kosong lantai yang kupijak seakan bergoyang langit seakan runtuh... aku terduduk diatas rajang yang kami pilih berdua. duniaku bagai disambar petir.. aku langsung berlari kerumah sakit dan malam itu aku melihat tubuh aska terbujur kaku di ruang mayat, jemariku yang berhias inai merah membara.. aku termenung. terdiam,, terpaku,,, tidak mungkin besok kami akan mengadakan resepsi pernikahan hari yang ditunggu2 aku juga sudah menyelesaikan kuliah ku secepatnya.. air mataku mengalir tidak bisa dihentikan aku bergumam.. bukankah kita akan bersama2 menjalani hari tua tapi kenapa pergi duluan..

malam itu juga aku dibawa pulang mama.. aku tidak melihat pemakaman aska aku diam membisu.. air mataku tak henti2 melihat isi kamar yang tidak bernoda... isi kamar mandi yang belum terpakai... aku tidur dengan terus menangis aku mengunci kamarku menutup diriku dari dunia luar... membiarkan mereka bercerita tentang kepergian aska ku..pagi ini seharusnya menjadi hari pernikahanku berubah menjadi hari pemakaman yang tidak aku hadiri, aku tidak menerima bahwa aska ku telah tiada, bahwa dia pergi meninggalkan ku selama2nya... ibu tetap mengirimkan seserahan kepada keluargaku,, melihat pelaminan yang terpasang tetapi tidak ada pengantin. semua acara batal,, tamu yang ada bertanya kenapa pengantinnya belum keluar,, apa mau dikata. seluruh keluargaku memanggil namaku dari dalam.. menanyai kondisiku yang terpuruk diam membisu.. menatap photo pernikahan ku mentap photo aska ku. tersenyum bahagia.

tamu yang hadir hanya melihat pelaminan yang kosong sampai mereka pulang. pintu aku buka aku kembali tertidur dalam mimpi aku bermain dengan aska.. aku bahagia hingga aku berharap untuk tidak pernah dibangunkan lagi. mereka melihatku dari balik pintu menatap kasihan kepadaku. aku terjatuh dan dokter datang mengabari bahwa aku sedang mengandung 2 bulan.. aku hanya diam dan kembali tidur... mungkin hari2ku sudah selesai tanpa kehadiran aska... tapi aku akan berjuang untuk hidup ku dan anakku. aku akan menjaga titipan aska kepada ku.

saat ku terbangun semua yang kulalui ternyata mimpi yang mempengaruhi kejiwaan ku... betapa tidak aku tau dan aku kehilngan nya.. untuk selamanya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar