BAB I
1.1
Pendahuluan
Sistem politik merupakan salah satu
perangkat penting dalam kehidupan perpolitikan di dalam suatu negara. Struktur
dalam sistem politik mencakup dua hal, yaitu; suprastruktur dan infrastruktur.
Suprastruktur meliputi badan eksekutif,
badan legislatif dan badan yudikatif. Sedangkan infrastruktur meliputi partai
politik, kelompok kepentingan dan lain-lain. Dalam makalah ini akan dijelaskan
sistem politik dan pemerintahan China, perkembangan ekonomi China, pertahanan
dan keamanan, hubungan diplomatik China dengan beberapa negara-negara dunia
serta isu-isu transnasional.
China merupakan salah satu negara
sosialis-komunis yang terbilang cukup eksis hingga saat ini. Ditengah-tengah
pusaran kapitalis, China dapat bertahan dengan mencoba beradaptasi terhadap sistem
kapitalis. Hal tersebut terbukti dengan munculnya China sebagai pusat kekuatan
ekonomi tidak hanya di kawasan Asia Timur tetapi juga dunia. Selain itu posisi
China sebagai salah satu negara P5 membuat pondasi China semakin kokoh.
Dibidang pertahanan dan keamanan, banyak isu-isu muncul terkait dengan semakin
kuatnya militer China ditambah lagi dengan produksi peralatan militer seperti;
jet tempur, kapal selam, kapal induk, tank dan lain-lain. China juga merupakan
negara yang berada diposisi pertama dengan jumlah tentara yang besar
dibandingkan dengan negara-negara lain di dunia. China merupakan negara yang
tergolong aktif dalam organisasi internasional dan hubungan diplomatik lainnya.
Tulisan ini merujuk dari beberapa referensi, salah satunya adalah tulisan James Kynge yang berjudul “China Shakes The World: The Rise of a Hungry Nation”. Selain itu
penulis juga merujuk pada referensi lain, seperti; jurnal, surat kabar, berita
online dan situs-situs internet terkait.
1.2
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah
untuk mengetahui sejauh mana kemejuan China sehingga muncul menjadi negara
besar dan merupakan pusat perekonomian Asia ditengah-tengan pusaran ekonomi
kapitalis. Selain itu untuk mengetahui sejauh mana pengaruh dari sistem politik
dan pemerintahan China yang dapat membuat China survive hingga saat ini.
Setelah itu dapat dilakukan analisa terkait dengan perkembangan China baik
dalam ekonomi, politik, hankam dan hubungan internasional yang dilakukannya.
1.3
Rumusan Masalah
“Bagaimana politik, ekonomi dan militer
China dapat survive ditengah pusaran kapitalis, dimana China tetap menggunakan
sistem sosialis-komunis?.”
BAB II ISI
A.
Sejarah Perpolitikan China
Republik Rakyat China adalah sebuah negara komunis yang
terdiri dari hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis yang dikenal
sebagai China. Sejak didirikan pada
tahun 1949, RRC telah dipimpin oleh Partai Komunis China (PKC). Walupun
seringkali dilihat sebagai negara yang berhaluan komunis, kebanyakan sektor
ekonomi China telah diswastakan sejak tiga dasawarsa yang lalu. Walau
bagaimanapun, pemerintah masih mengawasi ekonominya secara politik terutama
dengan perusahaan-perusahaan milik pemerintah dan sektor perbankan. Secara
politik, China masih tetap menjadi pemerintahan satu partai.
Menurut definisi resminya, RRC merupakan suatu negara yang berhaluan
komunis dan hal itu memang karena China merupakan negara komunis abad ke-20 yang lalu. Secara resmi China masih
dikenal sebagai negara komunis, meskipun sejumlah ahli tidak berpandangan bahwa
China merupakan negara komunis seutuhnya. Hingga saat ini tidak ada definisi
yang tepat yang dapat diberikan kepada jenis pemerintahan yang dilaksanakan
oleh China, karena strukturnya tidak dikenal pasti. Salah satu penyebab masalah
ini adalah karena sejarahnya, Cina
merupakan negara yang diperintah oleh para kaisar selama 2000 tahun dengan
sebuah pemerintahan pusat yang kuat dengan pengaruh Kong Hu Cu. Setelah tahun
1911, Cina diperintah secara otokratis
oleh KMT dan beberapa panglima perang dan setelah 1949 didobrak partai
komunis Cina.
Dalam bidang politik, China masih
dikuasai oleh Partai Komunis China. Rekrutmen politik juga dilakukan
oleh partai komunis China, dan partai ini akan
secara tega melakukan protes atas organisasi atau apapun yang dapat
membahayakan kedudukannya dalam pemerintahan. Selain itu
tujuan utama dari Partai Komunis China adalah untuk selamanya mempertahankan
kekuasaan atas China, partai tidak akan pernah runtuh dan akan selalu mempunyai
kekuatan untuk megendalikan negara beserta rakyatnya. Salah satu kebijkan
politik Deng Xiaoping yang terkenal adalah “Satu
Negara Dua Sistem”.[1]
Inti dari kebijakan politik ini
adalah Republik Rakyat Cina, Hong Kong dan Makau berhak menikmati sistem
pemerintahan yang berbeda dan otonomi yang luas dari pemerintah Beijing,
terkecuali di bidang pertahanan dan luar negeri. Pada awalya Taiwan juga pernah
ditawarkan untuk melakukan reunifikasi dengan Republik Rakyat China dibawah
dasar kebijakan Satu Negara Dua Sistem, tapi tetap saja status Taiwan yang
khusus tidak bisa disamakan dengan Hongkong dan Makau.[2]
Sedangkan dalam bidang ekonomi,
sepertinya China tidak perlu diragukan lagi kekuatan perekonomiannya. Awalnya
adalah kebijakan yang dilakukan oleh Deng Xiaoping untuk merubah sistem
perekonomian China. Deng Xiaoping memulainya dengan melakukan reformasi
kebijakan pintu terbuka yang menyebabkan
privatisasi dan melonggarkan pusat kontrol pemerintah atas perekonomian China.
Beliau membiarkan sebagian kecil penduduk untuk mendapatkan kekayaan, dan
mereka yang membantu mendorong maju perekonomian China selama 90-an sampai
dengan akhir abad ke-20. Meskipun begitu, asumsi dasar tentang pemerintah Cina
masih berlaku yaitu pemerintah China masih mempertahankan bahwa partai harus
selalu memegang kendali, pemerintah tidak akan runtuh di dalam partai, dan
partai harus memegang kekuasaan selamanya. Dari perspektif struktur politik di
China, jelas bahwa partai dapat dengan mudah mengendalikan perekonomian China.
Karena partai sudah memiliki keunggulan mutlak di sisi politik, begitu juga
dibidang perekonomian sehingga Partai Komunis China tidak akan merasa takut
lagi terhadap gangguan dari dalam negeri.
Dalam masalah kependudukan, China
mengaku bahwa meskipun negaranya berhaluan komunis tetapi hak-hak tiap individu
tetap diakui, meskipun hanya dalam batasan tertentu. Pemerintah China mengakui
bahwa China merupakan satu negara yang memiliki banyak bangsa dan suku dan
memberikan hak otonomi di Daerah Administrasi Minoritas kepada etnik bangsa
minoritasnya dan memberikan hak istimewa kepada suku-suku lain untuk memasuki
institusi pendidikan tinggi disamping menjadi pegawai pemerintahan.
B.
Sistem Politik
Sistem politik di China menganut
sistem pemerintahan komunis. Partai komunis merupakan satu-satunya partai yang
berkuasa dan mempunyai kekuasaan dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara
China. Tugas pokok dan tujuan negara adalah mempertahankan serta mengembangkan
sistem sosialis di semua bidang, bertahan dalam arus reformasi dan
mengembangkan ekonomi pasar. Di China terdapat badan Kongres Nasional Rakyat
yang dapat dikatakan mempunyai
kekuasaan besar dalam sistem politik di
China. Berikut ini adalah penjelasannya.
1.
Badan Eksekutif
Presiden di China dipilih oleh
Kongres Nasional Rakyat, biasanya calon presiden ditunjuk oleh Presidium Kongres Nasional Rakyat.
Presiden menjabat dalam jangka waktu 5 tahun dan tidak boleh lagi menjabat
setelah 2 periode berturut-turut. Jika jabatan
presiden kosong, maka akan digantikan oleh wakil presiden. Namun jika
jabatan wakil presiden kosong, maka
Kongres Rakyat Nasional akan menunjuk wakil presiden yang baru untuk mengisi
jabatan tersebut.
Fungsi dan kekuasaan presiden di
China, yaitu :
·
Melaksanakan sistem pemerintahan
·
Menerima perwakilan diplomatik asing
·
Menunjuk perwakilan luar negeri
·
Meratifikasi dan membatalkan perjanjian penting
2.
Badan Legislatif
Di China, badan legislatif
dikenal dengan Kongres Nasional Rakyat
(The National People’s Congress) yang terdiri dari wakil terpilih dari
provinsi-provinsi, daerah otonom dan kota langsung di bawah Pemerintah Pusat
dan wakil dipilih oleh pasukan bersenjata. Para anggota kongres dipilih dalam
jangka waktu 5 tahun, Komite Tetap
Konggres Nasional Rakyat [3]
harus memastikan penyelesaian pemilihan deputi untuk dua bulan selanjutnya,
sebelum berakhirnya masa jabatan Kongres. Sidang kongres dilaksanakan sekali
dalam setahun dan diselenggarakan oleh komite tetap.
Fungsi-fungsi dan kekuasaan
Kongres, yaitu :
·
Mengubah dan menetapkan konstitusi
·
Mengawasi penegakan konstitusi
·
Memilih presiden dan wakil presiden
·
Memilih Ketua Komisi Militer Pusat
·
Memilih Hakim mahkamah Agung
·
Memeriksa dan menyetujui rencana pembangunan ekonomi dan sosial nasional
beserta laporan pelaksanaannya
·
Memeriksa dan menyetujui anggaran negara dan laporan pelaksanaannya
·
Mengubah atau membatalkan keputusan yang tidak tepat dari Komite Tetap
Kongres
·
Menyetujui pembentukan provinsi, daerah otonom, dan kota langsung di bawah
Pemerintah Pusat
·
Menentukan pembentukan daerah administrasi khusus dan sistem akan
dilembagakan di sana;
·
Melaksanakan fungsi sebagai organ tertinggi kekuasaan negara.
Didalam Kongres Nasional Rakyat,
terdapat Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat yang juga mempunyai
fungsi-fungsi, sebagai berikut :
·
Untuk menyusun konstitusi dan mengawasi jalannya penegakan konstitusi.
·
Untuk menetapkan dan mengubah undang-undang.
·
Untuk mengkaji dan menyetujui ketika Kongres Nasional Rakyat mengadakan
sidang mengenai pembangunan ekonomi dan sosial nasional atau anggaran negara.
·
Untuk mengawasi Dewan Negara, Komisi Militer Pusat Rakyat dan Mahkamah
Agung Rakyat.
·
Untuk membatalkan aturan administrasi dan peraturan, keputusan atau
perintah dari Dewan Negara yang bertentangan dengan Konstitusi atau hukum.
·
Untuk membatalkan peraturan-peraturan
lokal atau keputusan dari organ-organ kekuasaan negara provinsi, daerah
otonom, dan kota langsung di bawah Pemerintah Pusat yang bertentangan dengan
konstitusi atau hukum.
·
Untuk mengangkat atau memberhentikan rekomendasi dari Presiden Rakyat
Mahkamah Agung, Wakil Presiden dan Hakim Mahkamah Agung Rakyat, anggota Komite
Yudisial dan Ketua Pengadilan Militer.
·
Untuk menentukan pengangkatan atau penarikan kembali perutusan luar
negeri.
·
Untuk menentukan pengesahan atau pembatalan perjanjian dan perjanjian
penting yang dilakukan dengan negara-negara lain.
·
Untuk memutuskan pemberian pengampunan khusus.
·
Untuk menetapkan keadaan darurat militer di seluruh negara atau di
propinsi tertentu, daerah otonom, atau kota langsung di bawah Pemerintah Pusat.
Kongres Nasional Rakyat telah
membentuk sembilan komite khusus dimana yang menjabat sebagai ketua komite
khusus ini adalah wakil ketua atau anggota Komite Tetap Kongres Nasional
Rakyat. Komite-komite khusus ini adalah :
·
Komite Kelompok Etnis
·
Komite Hukum
·
Komite Ekonomi, Pendidikan, Iptek dan Kebudayaan
·
Komite Urusan Luar Negeri
·
Komite Urusan Sipil, Lingkungan dan Sumber Daya.
Selain Kongres Nasional Rakyat,
ada juga Kongres Masyarakat Lokal
(The Local People’s Congress) yang berada di provinsi, daerah otonom, kota
langsung di bawah pemerintah pusat, prefektur otonom, kabupaten, kabupaten
otonom, kota, kabupaten kota dan kota-kota etnis. Masa jabatan Kongres
Masyarakat Lokal di provinsi, daerah otonom dan kota langsung di bawah
pemerintah pusat adalah lima tahun sedangkan masa jabatan kongres rakyat dari
kabupaten, kabupaten otonom, kota, kabupaten kota, kota-kota etnis adalah tiga
tahun. Fungsi Kongres Masyarakat Lokal, diantaranya :
·
Untuk menjamin ketaatan dan pelaksanaan konstitusi dan hukum serta
peraturan administrasi dan peraturan di daerah masing-masing administrasi.
·
Untuk memeriksa dan memutuskan rencana pembangunan ekonomi dan budaya
lokal serta untuk pengembangan pelayanan publik.
·
Untuk memeriksa dan menyetujui rencana pembangunan ekonomi dan sosial
serta anggaran daerah administrasi masing-masing.
·
Untuk memeriksa dan menyetujui laporan pelaksanaan pembangunan ekonomi dan
sosial.
·
Untuk memilih dan memiliki kekuatan
untuk memanggil gubernur dan wakil gubernur, atau walikota dan wakil walikota,
atau kepala dan wakil kepala kabupaten, kecamatan, kabupaten dan kota.
3.
Badan Yudikatif
Di China, badan yudikatif sama
seperti badan–badan pemerintahan lainnya yaitu berada dibawah pengawasan Kongres
Nasional Rakyat. Kongres Nasional Rakyat mempunyai hak untuk melakukan
perubahan terhadap konstitusi dan mengawasi penegakan konstitusi. Selain itu,
Kongres Nasional Rakyat mempunyai hak untuk mengubah atau menarik kembali
konstitusi oleh Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat. Revisi konstitusi
diusulkan oleh Komite Tetap Kongres Nasional Rakyat atau lebih dari seperlima
dari delegasi ke Kongres Nasional Rakyat
dan harus disetujui mayoritas dua pertiga dari Kongres Nasional Rakyat.
Aturan hukum yang dilaksanakan bertujuan untuk membangun China sebagai negara sosialis
dengan aturan hukum yang mengikat seluruh
rakyatnya. Seluruh masyarakat, partai politik dan organisasi sosial harus mematuhi konstitusi dalam segala
tindakan mereka dan tidak akan ada hak istimewa untuk berada diatas konstitusi
atau hukum. Semua pelanggaran yang terjadi,
jika melanggar konstitusi atau hukum harus diselidiki dan juga dijatuhi
hukum yang sesuai dengan tingkat pelanggaran yang dilakukan.
4.
Partai Politik
Di Republik Rakyat China terdapat
satu partai tunggal yang mempunyai pengaruh dan kekuasaan dalam negara, yaitu Partai Komunis China (中国共产党: Zhongguo gongchandang).
Namun, masih ada beberapa partai kecil juga, diantaranya :
a.
Partai Kuomintang (中国共产党 : Zhongguo
Guomintang)
Atau sering disebut sebagai Partai Nasionalis China yang didirikan oleh Dr.Sun Yat Sen dan merupakan partai tertua dalam sejarah modern
China yang bertujuan untuk melawan Kekaisaran Qing dan
mendirikan Republik China demi pembaharuan China. Salah satu pemimpin partai
ini yang terkenal adalah Chiang Kai Shek.
Pada saat ini, Partai Kuomintang lebih mendukung persatuan kembali dengan China
daripada kemerdekaan sendiri.
b.
Partai Hijau Taiwan (台灣綠黨: Taiwan Ludang)
Partai Hijau Taiwan
adalah sebuah partai yang bergerak di bidang preservasi lingkungan dan menjaga
serta menciptakan perdamaian dunia. Partai ini didirikan pada tanggal 25
Januari 1996, pernah mengirimkan satu wakil ke Badan Perwakilan Rakyat pada
tahun 1996. Setelah itu, partai ini tidak pernah memenangkan kursi apapun baik
di legislatif maupun eksekutif.
c.
Partai Pertama Rakyat (親民黨: Qinmindang)
Partai ini muncul karena
ketidakpuasan dari kepemimpinan Lee
Teng-Hui dalam Kuomintang yang tidak menyetujui James Soong mewakili Kuomintang menjadi kandidat pemilihan presiden
tahun 2000. Karena dorongan dari para pendukungnya, James Soong membentuk partai baru yang sehaluan dengan
Kuomintang namun berbeda azas. Pada dasarnya, partai ini bekerja sama dengan
Kuomintang dalam pengambilan keputusan di badan legislatif. Beberapa tahun
belakangan ini sempat terdengar kabar bahwa partai ini akan bergabung kembali
dengan Kuomintang.
d.
Partai Progresif Demokratik (民主進步黨)
Partai ini mempunyai tujuan utama
untuk memerdekakan Taiwan sebagai negara berdaulat. Berbeda dengan konsep yang
ditanamkan oleh Kuomintang dan Partai Komunis Cina yang sepakat bahwa Taiwan
adalah bagian tak terpisahkan dari China. Partai Progresif Demokratik
adalah sebuah partai yang berawal dari perkumpulan para tokoh oposisi terhadap
partai pemerintah Kuomintang pada masa itu. Semula, pemerintah dengan mudah
merepresi kekuatan oposisi ini dengan dalih Undang-undang Darurat yang
dimaklumatkan sejak tahun 1949.
e. Partai Komunis China (中国共产党: Zhongguo
gongchandan)
Partai politik yang berhaluan komunis yang
sekarang memerintah di Republik Rakyat Cina. Partai ini didirikan pada tahun
1921 oleh Mao Zedong dan
aktivis-aktivis revolusi lainnya semasa kekacauan yang melanda China karena
perang saudara antar jenderal-jenderal perang sesaat setelah Dinasti Qing
runtuh. Sekretaris Jendral Partai Komunis China saat ini yang juga merangkap
sebagai Presiden Republik Rakyat China, yaitu Hu Jintao.[4]
Terdapat empat dasar
tuntutan dalam pembangunan Partai Komunis China, yaitu :
·
Menegakkan garis dasar partai
·
Mematuhi prinsip-prinsip partai dan mencari kebenaran dari fakta-fakta
yang ada
·
Melayani masyarakat dengan sepenuh hati
·
Menegakkan sentralisme demokrasi. Ada beberapa prinsip dalam penegakan
sentralisasi demokrasi, yaitu :
1) Anggota Partai Individu adalah
bawahan sebuah organisasi Partai, minoritas adalah bawahan mayoritas,
organisasi tingkat yang lebih rendah adalah bawahan ke tingkat yang lebih
tinggi, masing-masing organisasi dan semua anggota partai keseluruhan bawahan Partai
Kongres Nasional dan Komite Sentral.
2)
Partai organisasi di tingkat yang lebih tinggi sering harus mendengarkan
pendapat dari organisasi yang lebih rendah dan anggota partai pada umumnya
serta memecahkan masalah mereka tanpa penundaan.
3)
Partai komite di semua tingkat melaksanakan sistem yang menggabungkan
kepemimpinan kolektif dengan divisi pekerjaan dan tanggung jawab pribadi.
Walaupun terdapat sedikit-banyak
gerakan ke arah liberalisasi, seperti pemilu yang sekarang diadakan di
setingkat kecamatan dan sebagian badan perwakilan menampakkan sikap tegas
mereka dari masa ke masa, partai ini terus memiliki kawalan terutama atas
pemilihan jabatan-jabatan pemerintahan. Popularitas Partai Komunis China di
kalangan rakyat sulit diukur, karena tiada pemilu di tingkat nasional, selain
itu juga dapat dipastikan ada sebagian rakyat China yang mendukung partai ini
dan ada juga yang membantahnya. Secara umum, banyak dari mereka yang suka akan
peranan pemerintahan mengabadikan stabilitas, yang membolehkan ekonomi maju tanpa
masalah apapun. Masalah-masalah politik yang utama di Cina adalah jurang sosial
diantara kaya dan miskin dan gejala KKN yang berlaku karena birokrasi
pemerintahan.
Ada sebuah program Partai Komunis
China pada tahun 1958-1960 yang bertujuan untuk membangkitkan perekonomian
China melalui industrialisasi secara besar-besaran dan memanfaatkan tenaga
kerja murah.[5]
Namun program ini akhirnya menyebabkan bencana ekonomi karena kurang adanya
realistisnya program ini sejak semula. Adapun faktor-faktor yang menyebabkan
terjadinya kegagalan program ini, adalah :
·
Seluruh tenaga kerja yang produktif dibidang agraris dipindahkan ke bidang
industri, sehingga tidak ada petani yang menanam tanaman sebagai stok bahan
pangan.
·
Angka-anka statistik yang dilambungkan tidak sesuai dengan kenyataan di
lapangan.
·
Program ini menyebabkan kematian karena bencana kelaparan.[6]
C.
Perkembangan Ekonomi China
Sejak akhir tahun 1970-an China telah beralih dari negara
yang tertutup menjadi sebuah negara yang terbuka terhadap investor-investor
asing. Perekonomian China mulai berkembang pesat sejak
pemerintahan Deng Xiaoping yang mulai membuka China sebagai negara yang
mengundang investor asing yang membawa modal ke China dalam bentuk Foreign Direct Investment (FDI).[7]
Hingga akhir tahun 1990-an China tercatat sebagai negara tujuan FDI terbesar di
kawasan Asia. Peningkatan perekonomian ini didukung dengan manifestasi baru
dari kapitalisme China, seperti; perusahaan-perusahaan swasta, pabrik-pabrik
ekspor, bursa saham dan lain-lain.
Reformasi yang dilakukan oleh
China untuk memperbaiki perekonomiannya pasca kebijakan ekonomi tertutup, diantaranya:
·
Melakukan pengahapusan secara bertahap ketergantungan terhadap kegiatan
pertanian
·
Melakukan perluasan secara bertahap terkait dengan liberalisasi
harga-harga
·
Desentralisasi kebijakan fiskal
·
Menambahkan kebijakan otonomi terhadap perusahaan-perusahaan negara
·
Membentuk diversifikasi sistem perbankan
·
Mengembangkan bursa pasar
·
Mempercapat pertumbuhan sektor-sektor swasta
·
Membuka kegiatan perdagangan asing dan investasi.
Restrukturisasi ekonomi yang
dilakukan oleh China telah banyak berkontribusi sepuluh kali lipat melebihi GDP sejak tahun 1978.[8] Adapun
tantangan terhadap pemerintah China dalam bidang ekonomi adalah;[9] (1) terjadinya
penopangan cukup besar terkait meningkatnya kesempatan kerja untuk sepuluh juta migran dan pendatang baru, (2) mengurangi
tindakan korupsi dan tindakan-tindakan kriminal lainnya, dan (3) kontaminasi
lingkungan yang terjadi akibat transformasi industri. Kerusakan lingkungan
merupakan tantagan utama bagi pemerintahan China karena pesatnya perkembangan industri yang mengakibatkan banyaknya polusi dan
pencemaran lainya. Pemerintah China juga mencari tambahan produksi energi
selain gas dan minyak, yaitu dengan fokus terhadap proliferasi nuklir sebagai
energi alternatif.
Perkembangan perekonomian China
saat ini juga diiringi dengan penemuan-penemuan jenius yang inovatif. Para
teknisi China telah dapat mengkloning teknologi dunia dalam telecommunication and computer gears,
serta pengaruh China dalam persaingan teknologi global yang paling utama utama
yaitu dalam persaingan teknologi khususnya peralatan jaringan.[10] China berusaha
untuk mengimbangi kemajuan teknologi untuk mengurangi ketergatungan terhadap
negara maju. Sekarang ini China sedang mengembangkan industriteknologi
intensif, seperti; otomotif, baja, kimia, semikonduktor dan elektronik digital.
Akhirnya China dengan cepat menyusul ketertinggalannya dalam industri
teknologi, teknik mesin dan manufaktur sekaligus menyediakan produk teknologi
bagi negara-negara lain.
D. Pertahanan dan Keamanan
Perkembangan kekuatan militer China
banyak menarik perhatian negara-negara khususnya di kawasan Asia Timur,
seperti; Jepang, Korea Selatan, Korea Utara dan taiwan. Pertumbuhan militer
China yang pesat menimbulkan adanya rasa kekhawatiran dan ancaman terhadap
negara-negara tetangganya. Banyak isu-isu yang muncul terkait dengan motif
China melakukan transformasi militernya, salah satunya adalah perkembangan
militer China didasari oleh motif untuk mencapai posisi sebagai negara terkuat
secara regional dan global,[11] sehingga
kerjasama dengan China merupakan alternatif terbaik yang dapat dilakukan oleh
negara-negara tetangga sebagai tanggapan kritis untuk menyikapi pengembangan
militer China.
China memiliki militer terbesar dunia
dengan 2,3 juta personel aktif dan 1,2 juta personel cadangan. Sementara
Amerika memiliki jumlah personel aktif dan cadangan di bawah 3 juta orang.
Untuk kekuatan darat, China memiliki 1,9 juta personel, 14 ribu tank, 14.500
satuan artileri dan 453 helikopter. Sedangkan untuk kekuatan udara, China
memiliki 470 ribu personel, 2.556 pesawat tempur, 400 jet penyerang daratan (ground attack).
Untuk kekuatan laut, China memiliki 250 ribu personel, 66 kapal selam, 27 kapal perusak, dan 52 pergat (frigate). Sementara di gudang senjata, China memiliki 100 ribu personel, 140 rudal nuklir, 1.000 antirudal.[12]
Untuk kekuatan laut, China memiliki 250 ribu personel, 66 kapal selam, 27 kapal perusak, dan 52 pergat (frigate). Sementara di gudang senjata, China memiliki 100 ribu personel, 140 rudal nuklir, 1.000 antirudal.[12]
China memiliki senjata Dong Feng 21D, rudal darat yang mampu mencapai sebuah kapal induk sejauh 2.000 mil di lepas pantai. Selain membeli hak lisensi dan mereproduksi jet tempur Sukhoi-27 dari Uni Soviet, setelah keruntuhannya. Pada 2020 China diperkirakan akan memiliki beberapa armada kapal induk, menyesuaikan dengan kekuatan angkatan lautnya yang besar. Anggaran pertahanan China dinaikkan 12,7% pada tahun 2011, dari peningkatan 7,5% pada 2010. Dengan total pengeluaran mencapai 601,1 miliar yuan, atau 6% dari total pengeluaran pemerintah.
Kebijakan Pertahanan Nasional China dalam Buku Putih
Pertahanan China (China National Defense) tahun 2008 adalah defensi aktif atau jiji fangyu yaitu sikap mempertahankan
diri dan hanya akan menyerang jika diserang terlebih dahulu.[13] Oleh karena
itu berdasarkan kerangka pertahanan, pengembangan kekuatan militer disesuaikan
dengan kebutuhan keamanan dan pembagunan nasional. Selain itu China juga
menjamin bahwa modernisasi militer yang dilakukannya untuk memenuhi kebutuhan
mempertahankan diri.[14] Dalam
kebijakan proliferasi nuklir, kemampuan
serang balas senjata nuklir China dibatasi hanya untuk mendukung strategi
penangkalan menghadapi serangan nuklir dari negara lain. Hal ini pernah
ditegaskan oleh Presiden China, Hu Jintao, pada kongres Partai Komunis China ke-17
yang berlangsung di Beijing pada Oktober 2007 yang menyatakan bahwa meskipun
China melakukan pembangunan dan modernisasi militer, tetapi peranan Tentara Pembebasan Rakyat (People’s
Liberation Army) masih terbatas pada kapasitas pertahanan untuk menjaga
kedaulatan negara, keamanan dan integritas teritorial.[15]
Pengembangan militer China juga dimaksudkan untuk mengamankan dan
mendukung tujuan dan tugas pokok pertahanan nasional China, seperti untuk
mencegah setiap pelanggaran wilayah teritorial, baik darat, laut, dan udara,
dan melawan tindakan agresi. Dalam jangka panjang, kekuatan militer China ini
juga diarahkan untuk mampu menjamin negara menjadi bagian integral dari
pengaturan keamanan di kawasan, khususnya Asia Timur. Kekuatan militer juga
dapat dipandang sebagai penjamin untuk menopang pengaruh politik luar negeri
China di dunia internasional.
Tentara Pembebasan Rakyat (TPR) terbagi atas tiga elemen, yaitu TPR -
Angkatan Darat, TPR - Angkatan Laut, dan TPR - Angkatan Udara. China juga
membentuk Second Artillery Force, sebuah satuan yang menangani peluru
kendali strategis. Berikut penjabarannya;
·
TPR-AD (Angkatan Darat)
Tugas pokok TPR-AD lebih diposisikan untuk tujuan defensif, yaitu menjaga
dan mengamankan wilayah perbatasan, melindungi kedaulatan negara dari
musuh-musuh dalam dan luar negeri, mendukung pembangunan ekonomi nasional, dan
membantu terpeliharanya stabilitas dalam negeri.[16]
TPR-AD memiliki sekitar 1,6 juta personil dan dibagi ke dalam 18 grup yang
masing-masing berkekuatan sekitar 30.000 hingga 65.000 personil.[17]
·
TPR-AL (Angkatan Laut)
Tugas pokok TPR-AL mengalami perubahan dari waktu ke waktu disesuaikan
dengan perkembangan lingkungan dan tuntutan strategis serta tantangan yang
dihadapi. Saat ini sifat tugas pokok TPR-AL telah mengalami perubahan yang
signifikan, dari peran statis yaitu pertahanan pantai dan laut dekat ke peran
pertahanan laut aktif.[18]
Dalam kapasitas ini maka peran TPR-AL menjadi sangat penting dalam mendukung
sistem pertahanan nasional strategis. TPR-AL memikul tanggung jawab dan tugas
yang makin penting dalam menjaga keamanan wilayah laut dan ditempatkan di garis
depan dalam pelibatan militer. TPR-AL mengembangkan diri menjadi kekuatan
maritim yang modern dengan kemampuan persenjataan konvensional dan nuklir. Peran
TPR-AL saat ini adalah sebagai kekuatan maritim strategis kawasan yang berperan
untuk melindungi kepentingan ekonomi China terutama di wilayah pesisir,
kepentingan China dalam bidang maritim serta mengoptimalkan operasi pertahanan
laut dalam kerangka pertahanan nasional.
·
TPR-AU
(Angkatan Udara)
TPR-AU mengoperasikan Armada Udara yang sebagian besar masih menggunakan
teknologi 1950-an dan 1960-an dengan kekuatan melebihi 6000 pesawat militer dan 300.000
personel aktif. Sasaran pembangunan TPR-AU saat ini adalah membentuk Angkatan
Udara dengan kekuatan pesawat-pesawat tempur generasi keempat yang dilengkapi
kemampuan sistem C4ISR (Command, Control, Communications, Computers,
Intelligence, Surveillance, dan Recconaisance) untuk meningkatkan
kemampuan dan efektifitas tempurnya.
E. Hubungan Diplomatik
Dalam hubungan diplomatik, China termasuk kedalam negara yang
aktif dalam berbagai organisasi internasional seperti; UN, APEC, ASEAN
(dialogue partner), FAO, WTO, IMF, Interpol dan sebagainya. Hubungan diplomatik antara China
dengan beberapa negara dunia
tergolong harmonis, contohnya; hubungan diplomatik antara China-Australia.
Hubungan diplomatik antara China dengan Australia terus tumbuh dan semakin
matang, kerangka hubungan diplomatik antara China dan Australia dibangun atas
dasar mutual respect atau hubungan
timbal-balik. Pada tahun 2008-2009 Autralia menobatkan China sebagai largest trading partner, hal ini
dikarenakan suksesnya perdagangan yang dilakukan antara kedua negara yang
mencapai $83.0 miliar.[19] Pada Maret
2009 Menteri Luar Negeri Australia, Stephen Smith mengunjungi China untuk membahas
The Second Australia-China Strategic
Dialogue. Kerjasama Australia dan China berlanjut dalam peranana penting
terkait dengan penelitian teknologi dan pendidikan.
F. Transnasional
Isu
Dalam
pembahasan ini penulis akan menjabarkan isu-isu transnasional China dengan beberapa
negara di kawasan Asia Tenggara dalam Kasus
Pembangunan Bendungan di Sungai Mekong. [20] Sungai mekong
merupakan salah satu sungai yang penting di kawasan Asia, sungai ini melewati beberapa negara seperti; China,
Myanmar, Thailand, Laos, Kamboja dan Vietnam. Sungai Mekong memainkan peranan
penting sebagai sarana pendukung perekonomian domestik, seperti; irigasi,
perikanan, pembangkit listrik dan sarana transportasi. Seiring dengan
pertumbuhan ekonomi China dan meningkatnya ketergatungan sumber energi ditambah
lagi dengan menipisnya stok minyak China, China melihat adanya kemungkinan
untuk tetap survive dengan melakukan pembangunan bendungan di Sungai Mekong
sebagai penghasil energi. Proyek pembangunan bendungan dimulai pada 1984 dan
selesai pada tahun 1993. Hasil dari pembangunan bendungan ini berdampak pada
negara-negara yang berada di hilir Sungai Mekong. Sejak pembanguna bendungan
China memegang kendali atas distribusi air dari Sungai Mekong sehingga
negara-negara seperti Laos, Kamboja dan Vietnam mengalami ketergantungan
terhadap keputusan China dalam melakukan pendistribusian air.
BAB
III
Kesimpulan
China merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang
saat ini muncul sebagai pusat kekuatan ekonomi tidak hanya di kawasan Asia
Timur tetapi juga di seluruh dunia. Munculnya China sebagai sebuah negara besar
pada awalnya dipelopori oleh Deng Xiaoping dengan kebijakan Foreign Direct Investment. Tidak hanya
muncul sebagai pusat perekonomian Asia, China juga dianggap sebagai ancaman
bagi negara-negara di kawasan Asia Timur, seperti; Jepang, Korea Selatan dan
Taiwan karena perkembangan militernya. Selain itu dalam hubungan diplomatik,
China terkenal sebagai negara yang aktif dalam berbagai organisasi
internasional. Kedudukan China sebagai anggota tetap pemegang hak veto dalam
Dewan Keamanan PBB semakin memperkokoh posisi China sebagai negara yang cukup menimbulkan
security dillema terhadap
negara-negara tetangganya. Dalam sistem politik dan pemerintahan, China
dikategorikan sebagai negara berhaluan komunis akan tetapi beberapa pengamat
hubungan internasional berpendapat bahwa China tidak sepenuhnya menerapkan
sistem sosialis-komunis. Hal ini terbukti bahwa China merupakan salah satu
negara sosialis-komunis yang dapat survive dari pusaran sistem kapitalis karena
China dapat beradaptasi dengan sistem kapitalis tetapi tetap dikontrol
sepenuhnya oleh negara.
Daftar Pustaka
Buku
Dennis J. Blasko.
2005. The Chinese Army Today: Tradition and Transformation for the 21st
Century, New York: Routledge.
James Kynge. 2006.
China Shakes The World: The Rise of a Hungry Nation. London: Weidenfeld & Nicolson.
Mochtar Mas’oed dan Colin Mac Andrews.1997. Perbandingan
Sistem Politik.Yogyakarta:Gadjah Mada University Press
Steven W. Mosher. 2000.
Hegemon: China’s Plan to Dominate Asia and the World. Publisher:
Encounter Books
Jurnal
Australia’s Bilateral Relationships,
Year Book Australia 2009-10 (Australian Bureau of Statistics, 04 June 2010)
Mas Wigrantoro Roes Setiyadi, Di Balik Sukses Ekonomi China dan India
lihat http://kakniam.files.wordpress.com/2011/06/dibalik-sukses-ekonomi-china-dan-india.pdf
diakses pada 07 Oktober 2011
Simela
Victor Muhamad. 2009. Pengembangan Kekuatan
Militer China dan Dampaknya Terhadap kawasan Asia Timur lihat http://www.distrodocs.com/download/1328-pengembangan-kekuatan-militer-china-dan-dampaknya-terhadap-kawasan-asia-timur-2009
diakses pada 8 Mei 2009
Yessi Olivia, S.IP, M.Int. Rel, Is China a Threat To Southeast Asia?
Dalam Transnasional Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol. I No.1 Juli 2009.
Internet
China’s National
Defense in 2008. The State Council Information Office, 20 Januari 2009. http:/
/www.china.org.cn/government/central_government/200901/20/content_1755577.htm
- diakses
8 Mei 2009.
China Strengthens Military dalam http://www.usatoday.com/news/world/2011-07-27-china-strengthens-military_n.htm
diakses pada 08 Mei 2009
Di Balik Sukses
Ekonomi China dan India lihat http://kakniam.files.wordpress.com/2011/06/dibalik-sukses-ekonomi-china-dan-india.pdf
diakses pada 07 Oktober 2011
Hu Jintao’s Speech
to the 17th Party Congress. http://english.cri.cn/4026/2007/10/16/191/ @284354.htm diakses pada 8 Mei 2009
Makna Pengembangan Kekuatan Militer China lihat http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2010/01/makna_pengembangan_kekuatan_militer_cina.pdf diakses pada 07 Oktober 2011
People’s Liberation
Army Ground Force. http://en.wikipedia.org/wiki/
People’s_Liberation_Army_Ground_Force diakses pada 8 Mei 2009
Pertahanan
dan Militer China lihat http://www.scribd.com/doc/51882303/pertahanan-Dan-Militer-Cina diakses
pada 07 Oktober 2011
The
World Factbook China lihat https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ch.html
diakses pada 07 Oktober 2011
[1] Satu negara dua
sistem ini adalah kebijakan politik khusus oleh Deng Xiaoping untuk
penyelesaian masalah status Hongkong dan Makau yang dikembalikan kedaulatannya
dari Inggris dan Portugis kepada Republik Rakyat China. Satu negara yang
dimaksud adalah Republik Rakyat China dengan pusat pemerintahannya di Beijing,
sedangkan Dua sistem yang dimaksud adalah sosialisme deengan kekuasaan terpusat
pada Republik Rakyat China dan kapitalisme serta demokrasi dalam tingkat yang
berbeda di Hongkong, Taiwan dan Makau.
[2] Taiwan menjadi sebuah
wilayah yang mempunyai syarat-syarat sebagai negara yang berdaulat namun tidak
mempunyai kedaulatan di dunia internasional karena kurangnya pengakuan dan
hubungan diplomatik.
[3] Komite Tetap Kongres
Nasional Rakyat adalah komite permanen yang mempunyai kekuasaan tertinggi dalam
negara. Komite tetap ini terdiri dari ketua, wakil, sekretaris jendral dan
anggota. Ketua dan wakil komite tetap tidak boleh menjabat lebih dari 2 periode
berturut-turut.
[4] Sekretaris Jendral
menjadi jabatan tertinggi di dalam Partai Komunis China, hal ini dikarenakan
ditiadakannya jabatan ketua partai setelah Hu Yaobang menjabat (1982).
[5] Lompatan Jauh ke Depan menjiplak sistem yang telah
dilakukan Uni Soviet, sambil memasukkan unsur tradisional Cina. Pelaksanaan
program ini dilakukan melalui dua jalur, yaitu pada peningkatan produksi baja sebagai bahan baku, pendirian
industri ringan serta konstruksi.
[6] Tercatat ada selitar
21 juta orang yang meninggal secara tidak wajar, dan lembaga non pemerintah
mencatat sekitar 20 juta orang meninggal karena kelaparan.
[7] Mas Wigrantoro Roes
Setiyadi, Di Balik Sukses Ekonomi China
dan India lihat http://kakniam.files.wordpress.com/2011/06/dibalik-sukses-ekonomi-china-dan-india.pdf diakses pada 07 Oktober 2011
[8] The World Factbook China lihat https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/ch.html diakses pada 07 Oktober 2011
[9] Ibid
[10] Mas Wigrantoro,
Op.Cit.,
[11] Steven W.
Mosher, Hegemon: China’s Plan to Dominate Asia and the World, Publisher:
Encounter
Books,
2000. Lihat juga, Rosemary Foot, “Chinese strategies in a US hegemonic global
order: Accommodating and hedging”, dalam International
Affairs (82), 2006, hal. 77-94.
[12] Fakta Mengerikan Tentang Militer China lihat
http://www.blogpopuler.com/fakta-mengerikan-tentang-militer-cina/ diakses pada 07 Oktober 2011.
[13] “China’s
National Defense in 2008,” The State Council Information Office, 20
Januari 2009,http:/
/www.china.org.cn/government/central_government/200901/20/content_1755577.htm
- diakses
8 Mei 2009.
[14] Simela Victor Muhamad, Pengembangan Kekuatan
Militer China dan Dampaknya Terhadap kawasan Asia Timur lihathttp://www.distrodocs.com/download/1328-pengembangan-kekuatan-militer-china-dan-dampaknya-terhadap-kawasan-asia-timur-2009 diakses pada 8 Mei 2009
[15] “Hu
Jintao’s Speech to the 17th Party Congress,” http://english.cri.cn/4026/2007/10/16/191/ @284354.htm - diakses
30 Maret 2009 diakses pada 8 Mei 2009
[16] Dennis J.
Blasko, The Chinese Army Today: Tradition and Transformation for the 21st
Century, Routhledge, 2005, hal. 66.
[17]“People’s Liberation Army Ground Force,” http://en.wikipedia.org/wiki/ People’s_Liberation_Army_Ground_Force diakses pada 8 Mei
2009
[19] Australia’s Bilateral
Relationships, Year Book Australia 2009-10 (Australian Bureau of Statistics, 04
June 2010)
[20] Yessi Olivia, S.IP,
M.Int. Rel, Is China a Threat To
Southeast Asia? Dalam Transnasional Jurnal Ilmu Hubungan Internasional Vol.
I No.1 Juli 2009.
keren banget ini benar benar namanya makalah sistem politik cina
BalasHapus