Paper ini berisi uraian mengenai metode penelitian kuantitatif yang dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu metode survey dan metode eksperimen. Adapun sumber referensi dari penulisan paper ini adalah buku karangan John W. Cresswell yang berjudul,” Research Design Qualitative & Quantitative Approach “. Paper ini jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan diterima penulis agar paper ini dapat menjadi lebih baik.
METODE KUANTITATIF
Cresswell dalam bukunya Research Design Qualitative & Quantitative Approach membagi desain atau bentuk penelitian kuantitatif menjadi dua, diantaranya :
- Desain Survey
Komponen-komponen dari desain survey adalah dimulai dari melakukan diskusi mengenai bentuk survey dengan meninjau kembali tujuan dari pelaksanaan survey, serta rasionalitas untuk setiap bagiannya sebagai sebuah bentuk usulan dalam penelitian. Tujuan diskusi ini menurut Babbie (1990)[1] adalah untuk mengambil kesimpulan secara umum dari sebuah sampel untuk sebuah populasi. Jadi, penarikan kesimpulan dapat dibbuat berdasarkan karakteristik, sikap dan tingkah laku dari populasi tersebut.
Setelah mendiskusikan bentuk survey, selanjutnya adalah menggambarkan populasi dalam penelitian disertai penyebutan ukuran populasi, bagaimana ukuran populasi dapat dibatasi dan bagaimana akan mengidentifikasinya. Selain pengidentifikasian populasi perlu juga dilakukan pengidentifikasian bentuk sampling dari populasi, single stage atau multistage. Prosedur samplimg single stage adalah dimana peneliti mempunyai akses untuk memberi nama populasi dan sample secara langsung. Sedangkan multistage adalah dimana peneliti memperoleh nama-nama individu yang ada ditiap grup atau kelompok dan kemudian menjadikannya sebagai sample dari kelompok tersebut.
Cresswell merekomendasikan sampel random atau sampel acak untuk memudahkan pengidentifikasian tentang bagaimana individu-individu akan dipilih. Menurutnya, sampel random memungkinkan tiap-tiap individu mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih. Senada dengan Cresswell, Fowler (1988) juga berpendapat bahwa pendiskusian mengenai pemilihan populasi melalui random akan dikelompokkan menjadi karakteristik yang spesifik yang diwakili dalam sampel dan sampel tersebutlah yang merefleksikan karakteristik-karakteristik yang benar dari populasi.[2] Pengelompokkan populasi biasanya berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, tingkat penghasilan dan lain-lain. Selain itu peneliti juga harus menunjukkan prosedur pemilihan sampel secara acak dari daftar-daftar dan menunjukkan jumlah orang dalam sample serta bagaimana membatasi jumlah sampel.
Dalam melakukan pengumpulan data diperlukan alat-alat yang mendukung. Perlu juga dilakukan pengidentifikasian terhadap alat-alat survey yang digunakan dalam penelitian. Dibeberapa kegiatan survey, peneliti menyusun sebuah alat dari komponen-komponen beberapa alat-alat yang lain.Jika perencanaan menggunakan alat yang ada, maka peneliti harus dapat membuktikan validitas dan reabilitas dari item-item dan skala-skala dari alat-alat tersebut. Menurut Borg & Gall (1993), validitas yang dimaksud[3] adalah :
· Content Validity yaitu melakukan pengukuran terhadap item-item dari isi
· Predictive Validity yaitu melakukan standar penilaian terhadap ukuran dari prediksi-prediksi
· Concurrent Validity yaitu membuat hasil yang berhubungan dengan hasil-hasil lain
· Construct Validity yaitu melakukan pengukuran terhadap hipotesis atau konsep yang dibangun
· Face Validity yaitu melakukan pengukuran terhadap item-item yang muncul dengan instrument-instrumen pokok
Setelah itu sertakan juga item-item dari sampel agar pembaca dapat melihat item-item yang sering digunakan dan juga harus menunjukkan isi utama ditiap-tiap bagian. Selain itu, peneliti harus menyertakan bentuk-bentuk dari skala yang digunakan untuk mengukur item-item, seperti; tingkatan skala, kategori-kategori skala dan lain-lain. Komponen yang terakhir dalam metode survey adalah analisa data. Creswell dalam bukunya Research Design Qualitative & Quantitative Approach menjabarkan 5 tahap untuk menganalisa data, yaitu :
1) Informasi yang akan dilaporkan harus menunjukkan jumlah survey yang kembali dan yang tidak kembali, informasi ini disajikan dalam table.
2) Mendiskusikan metode. Langkah ini menguji apakah non responden mempunyai tanggapan dan apakah tanggapan tersebut akan merubah hasil survey secara keseluruhan.
3) Melaporkan gambaran analisa dari variabel bebas dan variabel terikat yang diatur dalam penelitian, laporan harus menunjukkan maksud dan tujuan.
4) Melaporkan bagaimana reabilitas dari skala yang akan diperiksa secara statistik untuk kemantapan internal dan juga menunjukkan validitas yang dibangun oleh skala instrument.
5) Mengidentifikasi statistic yang digunakan untuk membandingkan kelompok-kelompok atau variabel terkait dan menjawab pertanyaan penelitian atau objektifitas penelitian.
- Desain Eksperimen
Komponen-komponen perencanaan dari desain eksperimen yang diuraikan oleh Cresswell adalah :
a) Subjek
Penjabaran mengenai subjek yang pertama adalah menentukan apakah subjek dipilih secara acak atau berpasangan. Menurut Keppel (1991) tujuan dari penjabaran ini adalah pertama, untuk memastikan apakah tiap-tiap individu mempunyai kemungkinan yang sama untuk dipilih dari populasi dan sampel akan menjadi perwakilan dari populasi tersebut. Kedua, menunjukkan apakah subjek-subjek akan ditentukan secara acak dalam eksperimen. Kebanyakan eksperimen peneliti menggunakan penunjukkan secara acak, dimana subjek ditunjuk secara acak kedalam grup. Ketiga, menunjukkan apakah subjek-subjek akan dicocokkan seperti penunjukkan secara acak kedalam grup. Terakhir, menceritakan kepada pembaca mengenai jumlah subjek-subjek ditiap-tiap grup dan menceritakan prosedur untuk membatasi ukuran tiap-tiap grup.
b) Variabel[4]
Mengidentifikasikan variabel bebas yang berada dibawah pengawasan peneliti dan merupakan ciri khas untuk penyelewengan sebuah eksperimen. Sebagai variabel bebas ‘mereka’ dapat mengubah variabel terikat. Menurut Campbell & Stanley (1996)[5], dibeberapa kasus peneliti dapat menafsirkan efek-efek dari metode yang diajarkan, menunjuk subjek-subjek secara acak kedalam kelompok kontrol.[6] Mengidentifikasikan variabel terikat yang digunakan dalam penelitian. Variabel terikat merupakan tanggapan atau dugaan terhadap pengukuran variabel yang menjadi ‘penyebab’ atau yang dipengaruhi oleh variabel bebas.
c) Peralatan dan Bahan-Bahan
Alat-alat yang digunkan dalam eksperimen harus mempunyai validitas dan reabilitas. Setelah itu baru mengadakan diskusi secara menyeluruh terkait bahan-bahan yang digunakan untuk membuat perbaikan.
d) Bentuk-Bentuk Eksperimen
Bentuk-bentuk eksperimen yang dikemukakan oleh Cresswell ada empat, diantaranya :
· Pre Eksperimen yaitu desain ini membentuk kelompok eksperimen dan kelompok control yang telah dipasangkan. Sebelum percobaan, kedua kelompok dipelajari untuk memperolah data kuantitatif dan kemudian dibandingkan.
· Quasi Experimental yaitu dalam desain ini kelompok kontrol dan kelompok eksperimen digunakan dalam penelitian tapi subjek-subjek tidak ditunjuk secara acak kedalam kelompok.
· Singel Subject yaitu desain yang meliputi pengamatan mengenai tingkah laku dari seorang individu.
· Pure Experimental yaitu subjek-subjek ditunjuk secara acak kedalam kelompok.
e) Langkah-Langkah
Borg and Gall (1989) mengemukakan enam langkah untuk desain pretest-posttest, yaitu :
· Mengatur pengukuran subjek penelitian melalui variabel terikat atau variabel yang berhubungan dekat dengan variabel terikat.
· Menunjuk subjek untuk dipasangkan berdasarkan nilai-nilai mereka
· Menunjuk secara acak satu anggota ditiap-tiap kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
· Menunjukkan kelompok eksperimen tentang perlakuan kelompok kontrol
· Mengatur pengukuran variabel terikat kedalam kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
· Membandingkan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dengan menggunakan uju statistic.
f) Analisis Data
Langkah-langkah menganalisis data desain eksperimen yaitu; pertama, menggambarkan penjelasan perhitungan statistik untuk pengamatan-pengamatan dan pengukuran-pengukuran pretest-posttest dari desain eksperimen. Kedua, menggambarkan penarikan kesimpulan statistik yang digunakan untuk pengujian hipotesa penelitian. Dan terakhir, untuk penelitian single subject digunakan grafik untuk garis dasar pengamatan untuk absis digaris horizontal dan waktu serta tempat di garis vertical.
Kesimpulan
Metode kuantitatif pada praktiknya dapat dijabarkan menjadi dua bentuk yaitu Desain Survey dan Desain Eksperimen. Dalam desain survey terdapat komponen-komponen penting seperti; pemilihan bentuk-bentuk survey, populasi dan sampel, peralatan, variabel-variabel penelitian dan analisis data. Sedangkan dalam desain eksperimen. Komponen-komponen pentingnya meliputi; subjek, variabel-variabel, peralatan dan bahan, bentuk-bentuk eksperimen, prosedur dalam melakukan eksperimen dan analisis statistik. Menurut Isaac dan Michael (1989),”validitas internal ditunjukkan pada apakah penggerak eksperimen benar-benar membuat sebuah perbedaan dan validitas eksternal ditunjukkan apakah penemuan-penemuan akan menjadi perwakilan dan apakah hasil-hasilnya akan sama jika diterapkan pada kenyataan dan subjek-subjek yang sama”.
Reference
John W. Cresswell.1994.Research Design Qualitative & Quantitative Approach.California:SAGE Publications, Inc
[1] John W. Cresswell “Research Design Qualitative & Quantitative Approach” (California:SAGE Publications, Inc, 1994), hlm.118.
[2] Ibid, hlm.120.
[3] Ibid, hlm.121.
[4] Terdiri dari variabel terikat dan variabel bebas
[5] John W. Cresswell “Research Design Qualitative & Quantitative Approach” (California:SAGE Publications, Inc, 1994), hlm.129.
[6] Dalam desain eksperimen terdapat kelompok yang sengaja dipengaruhi oleh vaiabel-variabel tertentu yang dikenal dengan kelompok eksperimen. Sealin itu ada juga kelompok yang tidak dipengaruhi oleh variabel-variabel yang disebut dengan kelompok control.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar