Paper ini berisi uraian mengenai metode sampling atau
teknik-teknik sampling yang disertai analisa kritis terkait metode sampling.
Selain itu juga terdapat penjelasan mengenai bagaimana cara menentukan sampling
error. Sumber referensi dari paper ini adalah buku karangan Prof.Dr.S.Nasution,
M.A. yang berjudul,” Metode Research”.
Paper ini jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang
membangun akan diterima penulis agar paper ini dapat menjadi lebih baik.
Teknik Sampling
Sebelum menjabarkan teknik-teknik sampling, lebih baik
diketahui terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan sampling. Menurut
Prof.Dr.S.Nasution, M.A. sampling adalah memilih sejumlah tertentu dari
keseluruhan populasi.[1]
Untuk menentukan teknik sampling yang akan digunakan sebaiknya melalui beberapa
pertimbangan seperti; tingkat pengetahuan peneliti mengenai populasi, biaya,
besarnya populasi, fasilitas pendukung penelitian dan tujuan penelitian. Secara
umum terdapat dua jenis sampling yaitu; probability
sampling dan non-probability
sampling. Berikut uraiannya :
- Probability Sampling
Sampling yang memberikan kemungkinan
yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dapat dipilih. Ada empat jenis dari probability sampling,
diantaranya :
1)
Random Sampling
Sering disebut dengan sampling
acakan, namun acakan yang dimaksud bukan pemilihan sampel secara kebetulan atau
asal-asalan saja karena pada dasarnya, random sampling ini dilakukan dengan
mengikuti prosedur tertentu. Acakan atau random ditekankan pada tiap-tiap
individu dalam populasi memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih. Karakteristik dari random sampling ini
adalah kesempatan yang dimiliki oleh tiap-tiap individu dalam populasi tidak
dipengaruhi oleh unsur-unsur lain untuk dipilih, bisa dikatakan bersifat
independen.
Meskipun teknik ini sering digunakan
oleh para peneliti, namun kelemahan dari random sampling ini adalah untuk
memperoleh data yang lengkap mengenai populasi secara keseluruhan tidaklah
mudah. Menurut pendapat saya, teknik ini merupakan teknik yang rumit, saya
memberikan contoh dalam melakukan sebuah penelitian dengan sebuah populasi yang
terdiri dari 50 hingga 100 orang. Bagaimana cara peneliti untuk mendapatkan
data yang lengkap mengenai berapa orang yang memiliki telepon genggam , berapa orang yang bisa
mengoperasikan komputer dengan baik ?. Untuk mendapatkan data-data secara
lengkap dari populasi secara keseluruhan memerlukan waktu yang lama.
2)
Proportionate Stratified Random Sampling
Dikenal juga dengan sampling acakan
dengan stratifikasi. Dalam teknik ini, populasi biasanya digolongkan menurut
cirri-ciri tertentu dan sesuai dengan keperluan penelitian. Penggolongan itulah
yang disebut dengan stratifikasi. Biasanya penggolongan dilakukan menurut jenis
kelamin, pendidikan dan lain-lain. Setelah itu penentuan sample ditiap kelompok
akan dilakukan secara acak.
Kelemahan dari teknik ini adalah
makin banyak ciri-ciri yang dimasukkan sebagai dasar stratifikasi, maka makin sedikit
jumlah sampel dalam tiap subkategori. Menurut pendapat saya, teknik sampling
ini memperbesar kesempatan terjadinya kesalahan dalam penelitian. Peneliti
harus melakukan stratifikasi dan untuk itu peneliti diharuskan untuk mengenal
tentang populasi terlebih dahulu untuk memperoleh keterangan yang rinci
menyangkut subkategori yang dijadikan dasar stratifikasi. Jika peneliti tidak
bisa memperoleh keterangan dengan baik, maka kemungkinan klasifikasi tersebut
mengandung kelemahan yang mengakibatkan kesalahan penafsiran.
3)
Disproportionate Stratified Random Sampling
Dikenal dengan sampling acakan tidak
proporsional berdasarkan stratifikasi. Jika dilihat dari namanya sekilas sama
dengan teknik sampling yang kedua yang telah dijabarkan diatas. Tetapi
sebenarnya teknik ini memiliki perbedaan yaitu proporsi subkategori tidak
berdasarkan atas proporsi yang ada dalam populasi, hal ini dikarenakan
subkategori terlalu sedikit jumlah sampelnya.
Kelemahan dari teknik ini adalah
kemungkinan terdapat subkategori yang terlalu besar atau terlalu kecil
jumlahnya jika dibandingkan dengan proporsi populasi yang sebenarnya. Menurut
pendapat saya, hal itu dapat membuat populasi menjadi terganggu. Selain itu
seharusnya peneliti harus dapat mempertanggung jawabkan hasil penelitiannya
dengan cara menghindari kesalahan tentang pengklasifikasian populasi.
4)
Area Sampling
Dikenal juga dengan sampling daerah.
Teknik ini dilakukan jika populasinya tersebar di suatu daerah seperti; Negara,
provinsi dan lain-lain. Biasanya teknik ini digunakan oleh peneliti yang
melibatkan populasi yang besar dan tersebar didaerah yang luas.
Kelemahan dari teknik ini adalah
adanya ketidaksamaan jumlah individu ditiap-tiap daerah. Menurut saya, teknik
sampling ini memungkinkan untuk terjadinya kesalahan, bisa saja ada individu
yang pindah dari daerah pilihan I ke
daerah pilihan II sehingga individu tersebut masuk sample sebanyak dua kali.
- Non Probability Sampling
Teknik ini biasanya digunakan untuk
memperoleh data secara umum tentang individu-individu yang tinggal di suatu
daerah. Biasanya tidak memerlukan waktu yang lama untuk melakukan teknik ini.
Adapun yang termasuk non probability sampling adalah :
1)
Sampling Sistematis
Teknik ini memilih sample dari suatu
daftar menurut urutan tertentu. Daftar tersebut bisa berupa anggota buruh
perusahaan, daftar siswa dan lain-lain. Teknik ini dapat mengurangi kesalahan
dalam pemilihan individu dan jika terjadi kesalahan juga tidak akan mempunyai
banyak pengaruh.
Menurut saya, teknik ini tidak sebaik
random sampling, karena unsur acakan akan diperbesar dengan memilih nomor
acakan yang baru tiap kali mencapai jumlah tertentu. Bisa dikatakan, jika dalam
random sampling memungkinkan setiap individu dalam populasi mendapat
kemungkinan yang sama untuk dipilih, berbeda dengan sampling sistematis yang
membuat individu dikesampingkan.
2)
Sampling Kuota
Teknik memilih sampel yang memiliki ciri-ciri
tertentu dalam jumlah yang diinginkan. Dalam teknik ini peneliti dapat dengan
sengaja memasukkan individu-individu dengan ciri-ciri yang diinginkan peneliti.
Namun menurut saya, teknik ini kurang
independen karena peneliti dengan mudah dapat memasukkan individu-individu yang
dikenalnya dan kemungkinan terjadinya penyimpangan juga sangat besar. Selain
itu ciri-ciri yang dipilih dalam pengelompokkan sampel tidak berdasarkan ciri-ciri
yang ada dalam populasi. Jadi, dapat dikatakan bahwa sampel yang diambil bukanlah
sebagai perwakilan dari populasi.
3)
Purposive Sampling
Pemilihan sampel dilakukan dengan
cermat dan relevan dengan penelitian,
sehingga sampel yang dipilih bisa dikatakan sebagai perwakilan dari populasi.
Meskipun sekilas terlihat sama dengan sampling kuota, namun teknik ini jauh
lebih cermat dalam melakukan pemilihan terhadap sampel.
Menurut saya, teknik ini tidak
memberi kesempatan yang sama pada tiap individu dalam populasi untuk dipilih
karena peneliti menentukan kategori pengelompokkan menurut ciri-ciri yang
dimiliki oleh sampel tersebut.
4)
Snowball Sampling
Teknik ini digunakan jika peneliti
ingin menyelidiki hubungan antar individu dalam suatu kelompok atau untuk
meneliti penyebaran informasi tertentu dalam suatu kelompok. Namun menurut
pandangan saya, dari awal dalam penentuan
kelompok mengandung unsur subjektifitas, jika tidak dipilih secara acak.
- Menentukan Sampling Error
Pada umumnya dalam melakukan
pencarian sample seringkali menemui kesulitan, misalnya saja; mengisi angket
memerlukan waktu, tidak semua orang mau menjadi sampel dan ada banyak lagi
kesulitan-kesulitan yang ditemui oleh peneliti. Kebanyakan dari peneliti sering
menggunakan random sampling dalam mencari sampel, selain itu random sampling
dinilai sebagai teknik yang lebih baik daripada teknik yang lain karena dinilai
bahwa sampelnya merupakan perwakilan dari populasi. Meskipun begitu, tidak ada
jaminan bahwa sampel-sampel tersebut sepenuhnya representatif. Begitu juga
dengan pengiriman angket-angket kepada sample yang dipilih. Dibeberapa kasus,
sering terjadi angket-angket yang diberikan tersebut tidak dikembalikan oleh sampel.
Dan sekali lagi sampel tidak terjamin representatif lagi. Juga dalam
teknik-teknik sampling yang lain.
Uraian diatas disebut dengan sampling error. Peneliti
harus dapat memperkirakan atau menafsirkan sampling error sehingga kesalahan
dalam sample dapat dihindari. Jadi dapat dikatakan bahwa sampling erorr adalah
kesalahan-kesalahan yang dapat terjadi pada sample yang dapat mempengaruhi
suatu penelitian.
Kesimpulan
Secara umum ada dua metode sampling yaitu probablility
sampling dan non probability sampling. Probability sampling adalah metode sampling
yang memberikan kemungkinan yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dapat
dipilih. Probability sampling mempunyai empat jenis teknik sampling yaitu
Random Sampling, Proportionate Stratified Sampling, Disproportionate Stratified
Random Sampling dan Area Sampling. Sedangkan non probability sampling adalah
metode sampling yang biasanya digunakan untuk memperoleh data secara umum tentang
individu-individu yang tinggal di suatu daerah. Yang termasuk dalam non
probability samplinga adalah sampling sistematis, sampling kuota, purposive
sampling dan snowball sampling.
Reference
Nasution, S.2008.Metode
Research.Jakarta: Bumi Aksara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar