Pendahuluan
Paper ini berisi penjelasan-penjelasan mengenai tahapan-tahapan kegiatan penelitian, mulai dari penentuan topik penelitian, perumusan masalah, menetapkan hipotesis, pemilihan metode penelitian hingga penarikan kesimpulan.Sumber referensi dari paper ini adalah buku karangan Muhammad Idrus yang berjudul “ Metode Penelitian Ilmu Sosial Melalui Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua”, dan juga buku karangan Prof.Dr.S.Nasution, M.A. yang berjudul “Metode Research (Penelitian Ilmiah)”.Paper ini jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun akan diterima oleh penulis agar paper ini dapat menjadi lebih baik.
Tahap-Tahap Penelitian
Penelitian merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mencari pemecahan dari suatu masalah yang dilakukan secara ilmiah.Menurut Tuckman, ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam proses penelitian[1], diantaranya:
· Sistematis
Penelitian ilmiah dalam praktiknya merupakan suatu kegiatan yang terstruktur, oleh karena itu diperlukan aturan-aturan atau langkah-langkah tertentu dalam pelaksanaannya.
· Logis
Logis yang dimaksudkan dalam hal ini adalah setiap langkah-langkah penelitian harus logis pada setiap tahap-tahapnya.Ketidaklogisan pada proses penelitian dapat dengan mudah diketahui, yaitu dapat dilihat dari data yang diperoleh, ketidaksesuaian konsep, metode pengumpulan data yang digunakan hingga proses pengambilan kesimpulan yang mungkin terdapat kekeliruan.
· Bersifat Empiris
Empiris yang dimaksudkan adalah objek penelitian harus berkenaan dengan dunia nyata yang dapat diamati dan bukan sekedar didasari oleh pemikiran rasional saja, namun juga harus didukung oleh fakta dan bukti sehingga dapat dibuktikan di dunia nyata (realita).
· Bersifat Replicable
Hasil penelitian yang dilakukan dapat dibuktikan oleh peneliti lain sebagai bukti pembenaran terhadap hasil penelitian sebelumnya.
· Bersifat Transmitable
Penelitian yang dilakukan harus dapat memecahkan suatu permasalahan sehingga hasil penelitian tersebut dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Setelah mengetahui prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam melakukan penelitian, maka dapat diketahui bahwa suatu penelitian akan memiliki tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut :
1. Menentukan Topik Penelitian
Topik penelitian adalah permasalahan yang akan dibuat pemecahannya melalui penelitian.Sebenarnya masalah yang akan diteliti tidak terbatas jumlahnya, meskipun begitu lebih baik menentukan permasalahan yang lebih urgent karena dapat lebih bermanfaat bagi orang banyak.Selain itu dalam menentukan masalah yang akan diteliti, hasil dari penelitian tersebut dapat menambah ilmu pengetahuan.
2. Merumuskan Masalah
Tahapan awal dari merumuskan masalah adalah identifikasi masalah.[2] Hal ini bertujuan untuk memilih mana permasalahan yang dianggap lebih baik dan lebih bermanfaat untuk diteliti.Karena pokok dari perumusan masalah adalah tingkatan urgensi masalah yang diajukan, manfaat penelitian, serta fakta dan data pendukung sehingga alasan untuk mengambil suatu permasalahan cukup kuat.Selain itu perumusan masalah harus dilakukan secara jelas dan spesifik.Ada tiga faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam perumusan masalah[3], diantaranya :
Ø Masalah terlalu luas sehingga tidak ada fokus terhadap inti dari permasalahan yang sedang diteliti,akibatnya terjadi kebingungan terhadap permasalah yang akan diteliti.
Ø Masalah terlalu sempit sehingga menimbulkan sehingga kurang layak dijadikan pokok penelitian.
Ø Masalah mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang tidak ilmiah.Masalah yang ditentukan untuk proses penelitian harus dirumuskan secara obyektif dengan pembatasan tertentu sehingga tidak mengandung emosi atau keinginan peneliti.
Rumusan masalah berisikan pertanyaan penelitian mengenai hal-hal yang akan dicarikan jawaban melalui kegiatan penelitian.fungsinya adalah untuk menegaskan hal-hal utama yang akan diteliti dari suatu masalah.Terdapat beberapa persyaratan dalam merumuskan masalah[4], diantaranya:
Ø Masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
Ø Masalah dirumuskan secara singkat, jelas dan dalam susunan kalimat yang sederhana.
Ø Rumusan masalah dapat dipakai sebagai dasar dalam perumusan hipotesis.
3. Menetapkan Hipotesis
Hipotesis adalah dugaan sementara dari penelitian yang secara teoritis dianggap mungkin dan paling tinggi kebenarannya. Akan tetapi hipotesis merupakan dugaan yang mungkin salah dan mungkin benar.Fungsi dari hipotesis adalah, sebagai berikut :
Ø Menguji kebenaran suatu teori
Ø Memberi ide untuk mengembangkan suatu teori
Ø Memperluas pengetahuan
Syarat-syarat hipotesis yang baik adalah, diantaranya :
Ø Harus bertalian dengan teori tertentu
Ø Dapat diuji berdasarkan data empiris
Ø Bersifat spesifik agar lebih tinggi validitas hasil penelitiannya
Ø Dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada
Hipotesis jika dilihat bedasarkan bentuknya dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
Ø Hipotesis Kerja (Ha)
Hipotesis ini merupakan hipotesis yang dibuktikan kebenarannya melalui penelitian yang dilakukan.Ada kemungkinan terjadi perubahan selama proses penelitian berjalan.
Ø Hipotesis Nol (Ho)
Seorang ilmuwan harus meragukan kebenaran dari setiap pertanyaan sebelum terbukti benar secara empiris.salah satu cara untuk meragukannya adalah dengan menganggap bahwa hipotesis tersebut tidak benar, jadi berisi kosong.Hipotesisi ini umumnya digunakan oleh peneliti ilmu sosial.
4. Pemilihan Metode Penelitian
Pemilihan metode penelitian berkaitan dengan cara mengumpulkan data dalam penelitian, seperti ; tujuan penelitian, sampel penelitian, lokasi pelaksanaan, biaya, waktu dan data.Adapun metode pengumpulan data, antara lain :
a. Observasi
Observasi adalah aktivitas pencatatan fenomena yang dilakukan secara sistematis.[5] Terdapat 4 pola yang dapat dilakukan dalam melaksanakan pengamatan, yaitu :
§ Pengamatan Secara Lengkap, maksudnya peneliti menjadi bagian dan menyatu dengan subjek yang diteliti.Contohnya : seorang peneliti ingin mengamati perilaku masyarakat pedalaman dalam melakukan sosialisasi terhadap lingkungannya, untuk mendapatkan informasi mengenai subjek yang diteliti maka peneliti langsung terjun ke lingkungan tersebut dan berbaur dengan subjek yang diteliti.Kelebihan dari pengamatan ini adalah peneliti dapat memperoleh informasi secara detail termasuk informasi yang rahasia.
§ Pemeran serta sebagai pengamat, maksudnya peneliti tidak sepenuhnya menjadi bagian dari subjek yang diteliti namun tetap bisa melakukan pengamatan.Namun kelemahannya terdapat pada peneliti tidak bisa memperoleh informasi secara detail dari subjek yang diteliti, hali ini dikarenakan subjek membatasi dirinya dalam memberikan informasi.
§ Pengamat sebagai pemeran serta, maksudnya peneliti melakukan pengamatan terhadap subjek yang diteliti secara terang-terangan dan diketahui oleh subjek yang diteliti.
§ Pengamatan penuh, maksudnya peneliti menutupi identitasnya sebagai pengamat sehingga dalam proses pengamatan, peneliti dapat dengan bebas melakukan pengamatan tanpa diketahui oleh subjek yang diteliti.
b. Wawancara
Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dilakukan secara sistematis dan berdasarkan pada masalah, tujuan dan hipotesis penelitian.Berikut ini adalah jenis-jenis wawancara, yaitu :
§ Wawancara Terstruktur adalah wawancara dimana peneliti harus mempersiapkan terlebih dahulu daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada informan.Dalam wawancara ini, peneliti dituntut untuk mampu menggali informasi dari informan.
§ Wawancara Tidak Terstruktur adalah wawancara dimana sejak awal wawancara peneliti harus mempunyai fokus pembicaraan saat wawancara berlangsung.
§ Wawancara Kelompok adalah wawancara yang dilakukan dimana peneliti menanyakan hal yang sama pada informan yang berbeda-beda dengan tujuan untuk memperoleh lebih banyak informasi.
c. Focus Group Discussion
Merupkan metode pengumpulan data dengan membuat sebuah forum diskusi dengan topik yang telah ditentukan oleh peneliti sejak awal.Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi yang banyak mengenai topik yang diteliti.
d. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meneliti dan menganalisis dokumen, arsip, catatan, transkrip dan lain-lain.Dalam penggunaan metode dokumentasi, peneliti dituntut untuk cermat dalam memilih sumber tertulis.
5. Penarikan Kesimpulan
Setelah mengolah data dan interpretasi yang telah dilakukan, kemudian dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hipotesis yang sudah dirumuskan sebelumnya.Kesimpulan memberikan tinjauan secara keseluruhan mengenai penelitian, oleh karena itu diperlukan perhatian khusus dalam pembuatannya.Kesimpulan-kesimpulan yang diambil harus benar-benar berdasarkan atas hasil penelitian .
Kesimpulan
Sebelum melakukan penelitian, ada hal-hal yang harus diperhatikan oleh peneliti yaitu tahap-tahap penelitian harus sistematis dan logis, serta hal yang diteliti harus bersifat empiris, replicable dan transmitable.Karena penelitian bersifat ilmiah maka tahap-tahap penelitian harus sistematis dimulai dari penentuan topik penelitian yang menitikberatkan pada tingkat urgensi masalah yang diajukan.Selanjutnya merumuskan masalah penelitian, dalam merumuskan masalah harus benar-benar diperhatikan karena kebanyakan peneliti terjebak kesalahan dalam perumusan masalah.Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah perumusan masalah jangan terlalu luas atau terlalu sempit dan juga perumusan masalah harus bebas dari perasaan dan emosi peneliti.Tahap penelitian selanjutnya adalah menetapkan hipotesis, hipotesis merupakan dugaan sementara dari peneliti yang mungkin bisa salah atau benar.Kemudian pemilihan metode penelitian untuk mengumpulkan data.Dalam mengumpulkan data terdapat beberapa metode diantaranya, observasi, wawancara, focus group discussion dan dokumentasi.Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan, dalam penarikan kesimpulan harus mengacu pada hipotesis yang lebih dulu ditetapkan.Penarikan kesimpulan harus benar-benar hasil dari penelitian.
Reference
Harrison, Lisa.2007.Metodologi Penelitian Politik.Jakarta:Kencana
Kuning, Retno.2008.Sosiologi.Solo:Fokus
Idrus, Muhammad.2009.Metode Penelitian Sosial Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua.Jakarta:Erlangga
Nasution, S.2008.Metode Research (Penelitian Ilmiah).Jakarta:Bumi Aksara
[1] Lihat Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Melalui Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua (Jakarta:Erlangga, 2009), hlm 10-15.
[2] Ibid, hlm.15.
[3] S.Nasution, Metode Research (Penelitian Sosial), (Jakarta:Bumi Aksara, 2008),hlm.18-19.
[4] Ibid, hlm.41-42.
[5] Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Melalui Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif Edisi Kedua (Jakarta:Erlangga, 2009),hlm.101.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar