UJIAN AKHIR SEMESTER POLITIK DAN PEMERINTAHAN AMERIKA LATIN
2. Deskripsikan organisasi-organisasi regional di Amerika Latin berikut ini: OAS, MERCOSUR, CARICOM. Cantumkan latar belakang sejarah berdirinya, tujuan atau fungsi organisasi, dan negara-negara yang menjadi anggota organisasi!
Jawab:
Ø OAS (Organization of American State) merupakan organisasi tertua di Amerika yang dibentuk melalui Konferensi Internasional di Washington D.C pada oktober 1889-april 1890. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menyetujui pembentukan Uni Internasional Republik Amerika. Piagam OAS ditandatangani oleh 21 negara pada 30 april 1948 mulai berlaku pada desember 1951 yang telah mengalami beberapa kali amandemen. Dimulai dari Protokol Buenos Aires (1967), Protokol Cartagena de Indias (1985), Protokol Managua (1993) dan terakhir Protokol Washington (1992). Adapun tujuan dari OAS tertuang dalam pasal 1 Piagam OAS yang berbunyi,” to achieve an order of peace and justice, to promote their solidarity, to strengthen their collaboration, and to defend their sovereignty, their territorial integrity, and their independence."[1] Adapun negara-negara yang menjadi anggota dari OAS adalah Argentina, Bolivia, Brasil, Chile, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Republik Dominika, Ekuador, El Salvador, Guatemala, Haiti, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, AS, Uruguay, Venezuela (21 negara yang menandatangani Piagam OAS). Selain itu terdapat juga anggota OAS yang lain seperti; Barbados, Trinidad & Tobago, Jamaika, Grenada, Suriname, Dominika, St. Lucia, Antigua & Barbuda, St. Vincent & Grenadines, Bahama, St. Kitt & Nevis, Belize, Kanada, Guyana.
Ø MERCOSUR (Mercado Común del Sul) berdiri pada maret 1991 dibawah Perjanjian Asuncion yang dipelopori oleh Argentina, Brazil, Paraguay dan Uruguay. Selanjutnya dilakukan amandemen dan diperbaharui melalui beberapa tahapan yaitu; Protokol the Brasília (1991), Colonia (1993), dan Ouro Prêto (1994). Adapun tujuan dari MERCOSUR adalah,” untuk mempromosikan perdagangan bebas dan mendukung pergerakan barang, jasa, tenaga kerja, dan nilai tukar “currency” dan modal juga mengembangkan kelembagaan untuk menangani masalah-masalah sosial seperti pendidikan, tenaga kerja, budaya, lingkungan, dan perlindungan konsumen”. [2] Anggota dari MERCOSUR yaitu Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay. Sedangkan partner kerja dari MERCOSUR adalah Bolivia, Chile, Kolombia, Peru, Ekuador.
Ø CARICOM (The Caribbean Community and Common Market) pada tahun 1972 Konferensi Pemerintah dalam Persemakmuran Karibia memutuskan untuk mengubah Asosiasi Perdagangan Bebas Karibia (CARIFTA) ke dalam Pasar Bersama dan mendirikan Komunitas Karibia, yang tidak terpisahkan. Pada tahun 1989, ketika Kepala Pemerintah membuat keputusan untuk mengubah Pasar Bersama menjadi pasar tunggal, hal itu juga memutuskan bahwa selama transformasi berlangsung, Perjanjian Chaguaramas harus direvisi. Mulai 1993 hingga 2000, Inter-Governmental Task Force (IGTF) yang terdiri dari wakil-wakil semua negara anggota mengubah perjanjian tersebut yang melahirkan Protokol Sembilan. Protokol sembilan ini kemudian digabungkan untuk membuat versi baru dari Perjanjian Chaguaramas, yang dikenal dengan Perjanjian Revisi dari Chaguaramas. Adapun tujuan dari CARICOM tertuang dalam pasal 4 yaitu,” For the purpose of this Treaty the States specified in sub-paragraphs 1(b), (c), (g), (h),(m) and (n) of Article 3 shall be more developed countries and the remainder listed in the said paragraph shall be less developed countries.”[3]
Anggota dari CARICOM adalah Antigua &Barbuda, Bahama, Barbados, Belize, Dominika, Grenada, Guyana, Haiti, Jamaika, Monsterrat (ter. Inggris), St. Kitts &Nevis, St. Lucia, St. Vincent &Grenadines, Suriname, Trinidad & Tobago.
Jumlah Kata : 480
4. Buat analisis mengenai konflik yang terjadi di Kolombia. Analisis harus mencantumkan penyebab konflik, aktor-aktor yang terlibat dan bagaimana jalannya proses penyelesaian konflik di negara tersebut!
Jawab :
Kolombia adalah negara di kawasan Amerika Latin yang tidak pernah lepas dari kekerasan. Konflik di Kolombia pada umumnya didasari pada masalah-masalah domestik seperti; konflik politik dan perebutan kekuasaan, kelompok gerilya serta perdagangan dan peredaran narkoba. Faktor-faktor yang memicu terjadinya konflik di Kolombia adalah terjadinya kesenjangan sosial di masyarakat karena sistem feodalisme yang telah mengakar di kehidupan masyarakat Kolombia. Dimulai dari akses ekonomi, politik, pendidikan dan lain-lain secara keseluruhan dikuasai oleh kelompok menengah keatas. Selain itu perebutan kekuasaan antar partai politik yang melibatkan Partai Liberal dan Partai Konservatif.
Para pendukung Partai Liberal adalah pedagang yang pro terhadap pasar bebas, pemilik tanah dan perkebunan yang menginginkan liberalisasi serta menolak monopoli negara atas hasil pertanian. Sedangkan pendukung dari Partai Konservatif pada umumnya berasal dari gereja, pemilik perkebunan dan budak yang masih mempertahankan sistem feodal. Berbeda dengan agenda Partai Liberal yang menginginkan kebebasan, agenda dari Partai Konservatif adalah mengembalikan Kolombia menjadi negara otoriter seperti sebelumnya. Dari tahun 1948-1958 terjadinya konflik internal di Kolombia telah menelan korban 300.000 orang.
Lalu siapa saja kelompok pemberontak di Kolombia yang sekaligus menjadi actor dalam konflik tersebut?. Kolombia terkenal sebagai daerah basis dari kelompok pemberontak FARC dan ELN yang merupakan dua kelompok pemberontak terbesar di Kolombia. Tidak hanya sebatas mengancam keamanan domestik saja, tapi juga mengancam keamanan di kawasan Andean atau yang dikenal dengan Colombia's Andean Neighbors. FARC (Fueraz Armadas Revolucionaris de Colombia) didirikan pada tahun 1966 oleh Manuel Marulanda Velez yang didukung oleh Partai Komunis Kolombia. Sedangkan ELN (Ejercito Liberacion Nacional) didirikan tahun 1964 dengan pemimpin utamanya adalah Fabio Vasquez Castano dan pada awal berdirinya mendapat bantuan militer dari Kuba. Sumber pendanaan bagi kelompok pemberontak di Kolombia sebagian besar berasal dari hasil perdagangan narkoba jenis kokain, opium dan ganja secara ilegal. Pada tahun 2008 International Crisis Group mencatat bahwa keterlibatan kelompok pemberontak (FARC dan ELN) dalam perdagangan dan peredaran narkoba dikontrol melalui daerah pedesaan dimana tanaman koka dapat tumbuh dengan subur disana.[4] Bukti lain juga diberikan oleh US Government Accountability Office terkait rekening FARC dimana 60% berasal dari hasil ekspor kokain ke pasar internasional. Selain itu, sumber pendanaan lain berasal dari hasil tebusan penculikan, perampokan, penjarahan dan tindakan kriminal lainnya. Menurut pemerintah kolombia, baik FARC dan ELN mempunyai banyak anggota. Tercatat pada tahun 2001 FARC memiliki anggota sebanyak 16.000 orang dan berkurang menjadi 9.000 orang pada tahun 2008 sedangkan ELN memiliki anggota 3.000 orang. Kelompok gerilya ini beroperasi di negara-negara kawasan Andean terutama di hutan selatan dan timur. Pada tahun 1999 Presiden Andres Pastrana menyerahkan control atas wilayah seluas 42.000 mil persegi kepada FARC selama negosiasi perdamaian.[5]
Selanjutnya bagaimana dengan usaha dalam penyelesaian konflik?. Pemerintah Kolombia telah terlibat dalam perundingan damai dengan kelompok gerilya sejak tahun1990-an mulai dari negosiasi damai hingga pertukaran tawanan. Akan tetapi negosiasi damai tidak kunjung terlaksana karena seringnya kelompok pemberontak khususnya FARC melanggar perjanjian gencatan senjata. Tidak hanya pemerintah kolombia saja yang melakukan langkah perdamaian dengan kelompok pemberontak, tetapi juga organisasi internasional lainnya seperti ICRC, PBB dan OAS.
Jumlah Kata: 495 kata
5. Buatlah analisis tentang pengaruh Amerika Serikat di kawasan Amerika Latin. Apakah Amerika Serikat masih bisa dikatakan sebagai suatu hegemoni di kawasan tersebut ?
Jawab:
Pada awal-awal kemerdekaan negara-negara Amerika Latin, Amerika Serikat memang mempunyai pengaruh yang cukup kuat di kawasan Amerika Latin. Amerika Serikat menanamkan pengaruhnya di kawasan Amerika Latin dengan mengatakan bahwa Amerika Latin adalah halaman belakang dari Amerika Serikat, hal ini dilakukan untuk mengurangi dominasi dari Eropa. Amerika Serikat mulai menanamkan konsep demokrasi dan kebebasannya di negara-negara kawasan Amerika Latin yang sebagian besar menerapkan sistem yang otoriter. Akan tetapi tidak semua negara di kawasan Amerika Latin yang dapat menerima konsep demokrasi jadi pengaruh Amerika Serikat hanya terbatas dibeberapa negara saja. Ditambah lagi isu-isu mengenai kebangkitan golongan kiri yang memposisikan dirinya berlawanan dengan Amerika Serikat, seperti; Venezuela dibawah Hugo Chavez.
Lantas apakah Amerika masih dikatakan sebagai suatu hegemoni di kawasan tersebut?. Menurut pendapat saya, Amerika masih menjadi hegemoni di kawasan tersebut. Tidak dapat dipungkiri masih banyak negara-negara di kawasan Amerika Latin yang masih bergantung pada Amerika baik dari segi politik dan ekonomi. Selain itu Amerika masih dapat melakukan intervensi kepada negara-negara di Amerika Latin yang dapat dikatakan sabagai weak state. Contohnya saja ; intervensi yang dilakukan oleh Amerika terhadap urusan dalam negeri di Haiti dengan melakukan tekanan-tekanan terhadap hasil pemilu di haiti tahun 2006.
Jumlah Kata : 191
7. Mengapa strategi pembangunan yang di terapkan di Amerika Latin selalu mengalami kegagalan?
Jawab:
Setelah periode Great Depression, negara-negara Amerika Latin pada umumnya menerapkan dua strategi pembangunan yaitu; Industri Substitusi Impor dan pendekatan Washington Consensus. ISI dianggap sebgai langkah untuk mencapai kemandirian serta merupakan respon terhadap krisis ekonomi dunia. Akan tetapi dalam perkembangannya, ISI bergantung pada barang-barang dan modal dari luar negeri dan sektor industri tidak sepenuhnya menjadi sektor yang kompetitif. ISI di kawasan Amerika Latin mengalami kegagalan karena terjadinya defisit keuangan karena pemberian subsidi yang berlebihan terhadap perusahaan milik negara. Selain itu proteksi negara yang besar terhadap pasar mengakibatkan usaha dalam negeri tidak punya daya saing yang kuat.
Selanjutnya adalah pendekatan Washington Consensus yang diperkenalkan oleh John Williamson pada 1990 yang merujuk pada institusi keuangan internasional di Washington D.C yang aktif dalam pemberian saran pada negara-negara Amerika latin. Pada perkembangannya Washington Consensus berhasil menurunan inflasi, menarik investasi asing serta peningkatan infrastruktur. Akan tetapi pendekatan Washington Consensus ini juga gagal diterapkan di Amerika latin karena rentan terhadap krisis finansial yang disebabkan oleh ketergantungan terhadap modal dari luar. Selain itu, ada dua faktor yang menyebabkan kegagalan dari Washington Consensus yaitu; (1) kegagalan negara dalam memainkan perannya sebagai pengawas dan memberikan pelayanan terhadap pasar, (2) ketidakmampuan dalam mengembangkan integrasi ekonomi dunia seperti; menyeimbangkan resiko-resiko dan kesempatan-kesempatan dengan baik.[6]
Kedua cara telah dilakukan oleh negara-negara di Amerika Latin dalam melakukan pembangunan, dimulai dari menutupi diri dan meningkatan sektor industri dalam negeri hingga membuka diri bagi investasi asing. Akan tetapi negara-negara Amerika Latin tetap belum dapat mencapai perkembangan ekonomi yang pesat. Kebijakan ISI sebenarnya juga digunakan oleh negara-negara di Asia dan berhasil, lalu kenapa di Amerika Latin tidak berhasil?. Pertama, adanya kestabilan politik di Asia dimana Asia mengkombinasikan kebijakan ISI dengan beberapa konsep lain seperti; kebijakan makro ekonomi dan menjaga tingkat inflasi agar tetap berada di level rendah. Berbeda dengan negara-negara Amerika Latin yang masih belum stabil sistem politik dan ekonominya. Skidmore dan Smith dalam Modern Latin America menyatakan bahwa meskipun dalam periode ISI negara-negara di Amerika Latin dalam memproduksi suatu barang atau produk masih bergantung kepada negara luar untuk menyuplai kebutuhan industri. Kedua, negara-negara di Asia memunyai kekuatan yang cukup untuk melakukan kebijakan ekspor termasuk melakukan persaingan secara kompetitif serta memberikan sanksi kepada perusahaan swasta ketika target tidak tercapai.Sedangkan di Amerika Latin industri dalam negeri tidak mempunyai daya saing yang baik terhadap produk luar. Ketiga, tingginya rata-rata pendapatan domestik yang membantu usaha-usaha yang signifikan terhadap investasi tanpa mempengaruhi keadaan eksternal.[7]
Jumlah Kata: 410
9. Jelaskan beberapa ancaman non tradisional (diluar ancaman yang bersifat militer) yang dihadapi oleh negara-negara di Amerika Latin!
Jawab:
Sebenarnya, banyak ancaman non tradisional yang terjadi di kawasan Amerika Latin selain dari ancaman militer dari kelomok pemberontak, seperti; perdagangan narkoba, perdagangan senjata, perdagangan manusia, pencucian uang serta pemalsuan uang. Ancaman-ancama tersebut telah ada sejak lama di kawasan Amerika Latin dan di kawasan Karibia, khususnya sebelum berakhirnya perang dingin. Di kawasan Amerika Latin, keadaan tersebut mempersulit pemerintah sehingga terjadi kesulitan bagi pemerintah untuk melakukan kontrol terhadap ancaman tersebut selain itu maraknya korupsi yang terjadi dalam institusi-institusi lokal seperti; kepolisian, dan pengadilan menambah daftar panjang dari ancaman non tradisional di kawasan Amerika Latin.
Yang penting juga untuk dibahas adalah perdagangan narkoba di kawasan Amerika Latin. Banyak negara di Amerika latin yang terlibat dalam perdagangan serta penyelundupan narkoba ke pasar internasional seperti; Kolombia dan Meksiko yang menjadi pemasok kokain, opium dan ganja ke pasar gelap di Amerika Serikat serta Brazil da Argentina sebagai pemasok obat bius ke daratan Eropa secara ilegal. Kawasan Andean khususnya Kolombia, peru dan Bolivia yang bertanggung jawab terhadap 90% dari total produksi ganja dan kokain. Amerika Serikat yang menjadi sasaran pasar bagi peredara narkoba dari Amerika Latin mengeluarkan kebijakan untuk memerangi narkoba di kawasan Amerika Latin dimana fokus dari kebijakan adalah memberantas penanaman dan proses pembuatan dari narkoba. Di Guatemala terdapat organisasi perdagangan narkoba dalam jumlah yang fantastis serta Guatemala berperan sebagai pusat transit dari penyelundupan narkoba di Amerika Tengah.[8]
Ancaman keamanan non tradisional lainnya adalah perdagangan manusia yang menduduki posisi ketiga dalam ancaman non tradisional setelah perdagangan narkoba dan senjata. Perdagangan manusia merupakan tantangan yang penting dan serius serta menjadi perhatian serius bagi negara-negara lain, karena hal tersebut tidak hanya terjadi di kawasan amerikaLatin saja. Berdasarkan laporan dari United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), kawasan Amerika Latin dan kawasan Karibia adalah salah satu dari sumber dan tempat transit dari perdagangan manusia di dunia.[9] Brazil, Kolombia, Guatemala, Meksiko dan Republik Dominika menduduki posisi tertinggi di kawasan Amerika Latin dalam perdagangan manusia dimana negara yang menjadi tujuan perdagangan adalah Amerika Serikat, Belgia, Itali, Inggris, Belanda dan Thailand. Perempuan dan anak-anak adalah sasaran utama dalam perdagangan manusia yang bertujuan untuk eksploitasi seksual dan untuk tenaga buruh.
[1] http://www.oas.org/dil/treaties_A-41_Charter_of_the_Organization_of_American_States.htm diakses pada 28 mei 2011
[6] Guillermo Rozenwurcel Journal Why Have All Development Strategies Failed in Latin America? (UNU-WIDER, 2006), hlm.15.
[7] Ibid, hlm.6-9.
[8] Arlene B. Tickner Working Paper Latin America and the Caribbean: Domestic and Transnational Insecurity (International Peace Academy, 2007), hlm 11.
[9] Ibid, hlm.6.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar